Penggunaan huruf kapital yang benar harus kamu pahami ketika ingin melakukan kegiatan menulis. Memang terdengar sangat sederhana, tetapi penulisan huruf kapital yang benar sudah diatur dan penempatannya juga tidak boleh sembarangan sesuai kondisi mood ketika sedang menulis.
Tujuannya supaya hasil tulisan yang sudah kamu buat mudah dipahami orang, mudah dibaca, dan sebagainya. Kesalahan menulis tanda baca termasuk huruf kapital bisa mempengaruhi pembaca, mengurangi kualitas tulisan, membuat kesan bahwa penulis tidak paham tentang penggunaan huruf kapital, dan sebagainya.
Penggunaan Huruf Kapital Sesuai Aturan
Tanpa menggunakannya secara tepat, maka pembaca akan kebingungan apakah itu tanda awal kalimat atau bukan juga apakah itu nama tempat atau kata-kata biasa. Apabila kamu ingin aktif dan juga punya sikap produktif sebagai seorang penulis, maka menggunakan huruf kapital dengan baik adalah sesuatu yang seharusnya di luar kepala. Untuk itu, berikut adalah deretan waktu yang tepat apabila ingin menggunakan huruf besar atau huruf kapital:
1. Awal Kalimat
Waktu yang tepat apabila kamu ingin membubuhkan huruf kapital dan bukan huruf kecil yaitu pada awal kalimat. Hal tersebut merupakan hal yang diketahui semua orang dan bahkan sudah kamu pelajari saat duduk di bangku SD.
Setiap bagian awal kalimat, entah itu paragraf pertama atau kalimat kedua, keempat, dan lainnya, maka harus menggunakan huruf kapital. Jadi, selalu ingat bahwa tanda titik bisa kamu gunakan untuk kalimat baru dengan menggunakan huruf kapital, sebagaimana contoh berikut:
Joanna menulis sebuah surat. Ia memutuskan menceritakan semua kepada Ibunya.
Apa maksud Joanna? Tidak ada.
Kita harus berusaha lebih keras lagi. Keberhasilan tidak di tangan orang lain, tetapi dari usaha kita sendiri.
2. Tanda Petik
Tidak hanya digunakan untuk membuka kalimat dan paragraf, kamu juga dapat memperhatikan penggunaan huruf kapital saat memulai tanda petik. Petikan sering muncul sebagai tanda adanya perkataan seseorang, baik sumber atau objek tulisan, sebagaimana contoh berikut:
“Apakah kamu sudah bertemu Romeo?”
“Kapan kita pulang, Kak?”
3. Nama Orang
Menggunakan huruf kapital juga bisa kamu lakukan ketika menulis nama orang. Hal ini juga aturan ketika ingin menuliskan julukan. Jadi, ketika menulis nama orang, maka wajib menggunakan huruf kapital pada bagian awal.
Begitu juga jika kamu punya julukan depan nama tersebut. Pada julukan dan nama masing-masing pasti menggunakan huruf kapital sebagaimana contoh berikut:
Jenderal Soedirman
Kartini merupakan salah satu pejuang yang berhasil menyuarakan emansipasi wanita.
4. Menulis Gelar
Menulis gelar yang diperoleh seseorang juga dapat kamu mulai dengan penggunaan huruf kapital dan bahkan berlaku bagi semua jenis gelar. Gelar tersebut bisa berupa gelar profesi, gelar pendidikan, gelar akademik, gelar keagamaan, dan lainnya.
Sehingga, seluruh jenis gelar tersebut harus kamu tulis dalam bentuk huruf kapital. Tujuannya untuk tanda kata tersebut merupakan gelar dan memberi penghormatan bagi yang memiliki gelar tersebut, sebagaimana contoh berikut:
- Bambang Soesono, S.H (Sarjana Hukum)
- Raden Ajeng Kartini merupakan salah satu pahlawan wanita (Gelar keturunan)
- Penulis buku terlaris tahun ini yaitu Haji Dadang Suhendar (Gelar Keagamaan)
5. Nama Tempat
Penggunaan huruf kapital berikutnya yaitu untuk nama tempat juga geografi, sebagaimana contoh: Sungai Ciliwung, Jalan Gatot Soebroto, Pulau Bunaken, dan sebagainya.
Akan tetapi, nama geografi dan nama tempat tersebut tidak bisa kamu gunakan dalam bentuk kapital jika fungsinya adalah pelengkap, sebagaimana contoh: Jeruk bali, bukan Jeruk Bali.
6. Nama Lembaga/ Organisasi
Huruf kapital juga dapat kamu gunakan ketika ingin menulis nama badan, negara, lembaga, atau organisasi. Apabila nama badang tersebut memiliki kata penghubung seperti dari, di, ke, atau lainnya, maka penulisan kata penghubungnya bisa memakai huruf kecil. Hal ini karena fungsinya sebagai pelengkap atau penghubung, tetapi jika diluar kata penghubung, bisa menggunakan huruf kapital sebagaimana contoh:
- Lembaga Penyedia Dana Pendidikan
- Republik Indonesia
- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
7. Judul Tulisan
Huruf kapital juga bisa kamu pakai ketika ingin menyebut sebuah judul dalam karya tulis atau karangan. Saat menyebutkan judul buku, majalah, surat kabar, karangan, dan lainnya bisa menggunakan kapital, sebagaimana contoh berikut:
- “Habibie dan Ainun”
- Tulisan Joanna sudah dimuat dalam majalah
- Dia adalah seorang jurnalis dari Suara Rakyat
Itulah informasi lengkap tentang penggunaan huruf kapital. Selain untuk semua hal di atas, kamu juga harus menggunakan huruf kapital kapan saja ingin menulis nama suku, bangsa, bahasa, tahun, bulan, hari, agama tuhan, dan kitab suci.