Ciri-ciri perubahan
kimia dapat kamu ketahui bisa terjadi pada zat apa saja yang
ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Hal ini dikarenakan memang hakikat pada
semua yang ada di dunia mengalami yang namanya perubahan, tak terkecuali pada
bahan kimia. Hal ini bisa terjadi secara sengaja
maupun tak sengaja ataupun alamiah berubah.
Pengertian Perubahan Kimia
Perubahan kimia
ialah perubahan dengan menghasilkan suatu zat baru yang tak bisa untuk
dikembalikan seperti semula. Nah, perubahan tersebut menghasilkan jenis serta
sifat materi yang berbeda atau baru. Zat semula atau sebelum terjadinya
perubahan dinamakan dengan istilah reaksi kimia. Reaksi tersebut
melibatkan penataan ulang atom.
Ciri-ciri
perubahan kimia itu dapat mengubah satu atau lebih zat dalam hal sifat
maupun komposisi yang ada di dalamnya. Perubahan kimia yang terjadi pada suatu
benda mengakibatkan ada perubahan susunan molekul kimia yang ada di dalam benda
tersebut. Lalu, pada umumnya perubahan susunan molekul kimia itu juga membawa
pengaruh terjadi perubahan fisik benda.
Perubahan kimia
memiliki sifat yang irreversible atau artinya tak dapat dibalik atau
dikembalikan seperti semula. Nah, dalam proses perubahan kimia yang terjadi, menghasilkan sebuah jenis materi yang beda dengan keberadaan materi yang
semula. Dengan begitu ada dua istilah yang dipakai dalam suatu reaksi kimia.
Istilah tersebut
antara lain reaktan atau pereaksi sebagai zat semula. Sedangkan, zat yang
terbentuk memiliki istilah, yaitu hasil reaksi atau produk reaksi. Hal ini dapat
dicontohkan melalui proses pembakaran kayu. Nah, kayu itu merupakan pereaksi
atau reaktan, sedangkan arang itu merupakan hasil reaksi. Yuk, kita lanjut
pembahasan ciri apa aja sih dalam perubahan kimia?
Perubahan Suhu
Ciri-ciri
perubahan kimia yang pertama ialah terjadi sebuah perubahan suhu. Ciri
yang satu ini dapat kita contohkan dengan peristiwa pembakaran. Ketika ada
suatu benda yang terbakar maka pasti kita merasakan suhu yang berubah menjadi
lebih panas dari yang sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan ada reaksi kimia
yang berhubungan dengan panas atau kalor sedang terjadi.
Reaksi kimia
yang memiliki hubungan dengan panas atau kalor tersebut terbagi menjadi dua jenis. Pertama ialah reaksi endoterm yang
terjadi karena ada penyerapan panas yang dilakukan oleh sistem dari lingkungan.
Contohnya, ketika tangan kamu terkena alkohol pasti akan menghasilkan rasa
dingin. Hal tersebut dapat terjadi karena alkohol menyerap panas di tangan.
Ciri-ciri
perubahan kimia tersebut menunjukkan bahwa alkohol disebut dengan
sistem, sedangkan tangan disebut dengan lingkungan. Kemudian, reaksi yang kedua
ialah reaksi eksoterm yang terjadi karena ada pelepasan panas dari sistem
menuju ke lingkungan. Contoh reaksi ini ialah ketika tangan kamu tak sengaja
tertuang deterjen sehingga menimbulkan rasa panas.
Nah, tangan yang
terasa panas karena deterjen itu disebut sebagai sistem yang sedang melepaskan
panas pada tangan yang dalam hal itu sebagai lingkungan.
Perubahan Warna
Ciri-ciri
perubahan kimia yang selanjutnya ialah terjadi perubahan warna. Hal
ini dapat dicontohkan ketika membakar sebuah kerta. Nah, kertas yang tadinya
memiliki warna putih berubah warna menjadi hitam setelah melalui proses
pembakaran.
Contoh lain
ialah dalam penggunaan skin care, warna kulit wajah yang tadinya masih gelap
berubah menjadi lebih cerah dan putih setelah rutin menggunakan skincare. Hal
tersebut merupakan beberapa contoh dari ciri perubahan kimia yang dapat merubah
warna suatu zat atau benda.
Munculnya Endapan
Berikutnya ialah
munculnya endapan yang terjadi karena suatu zat tak bisa dilarutkan lagi.
Contoh dari ciri perubahan kimia yang satu ini ialah pada sebuah wadah kamu isi
dengan air sebanyak 200 ml, lalu kamu tambahkan zat A. Ketika dituang pada
sendokan yang pertama zat A tersebut masih bisa larut dan bercampur menyatu
dengan air.
Namun, Ciri-ciri perubahan kimia pada sendokan yang kedua
zat A tersebut masih bisa larut namun tak secepat sendokan yang pertama.
Kemudian, pada sendokan yang ketiga zat A tersebut tak mau larut dan
menimbulkan sendapan. Hal itu dapat dikatakan larutan itu jenuh karena berwarna
keruh dan mulai ada endapan.
Jika suatu zat
memiliki tingkat kelarutan yang tinggi makan akan banyak zat yang dapat larut
dan tak mengendap. Sedangkan, jika suatu zat memiliki tingkat kelarutan yang
rendah maka akan banyak zat yang tak dapat larut dan mengendap didalamnya.
Munculnya Gas
Ciri-ciri
perubahan kimia yang selanjutnya ialah muncul gas. Banyak reaksi
kimia yang dapat menghasilkan gas, tak terkecuali bagi proses pembakaran yang
mengeluarkan gas CO2 atau karbon dioksida yang dihasilkan. Selain itu, dalam
proses pembusukan makanan juga memunculkan bau berupa gas amonia atau NH3 yang
dapat kamu cium menggunakan hidung.
Kemudian, ketika
kamu kentut, di situ juga muncul gas yang memilki sifat asam dan memiliki
kandungan karbondioksida atau CO2 serta hidrogen sulfida atau H2S yang
merupakan salah satu hasil dari adanya proses pencernaan. Dalam proses
pencernaan tersebut, juga banyak terjadi reaksi kimia.
Perubahan pH
Perubahan kimia
yang terakhir ialah perubahan tingkat pH atau derajat keasaman. Dalam kimia
terdapat senyawa yang memiliki sifat asam dan basa. Nah, penetralan asam oleh
basa maupun sebaliknya dapat terjadi karena perubahan pH yang juga merupakan
reaksi kimia.
Ciri-ciri
perubahan kimia yang telah dijelaskan di atas semoga dapat bermanfaat
bagi kamu. Yuk, cek juga universitas123.com. supaya kamu bisa membaca artikel
lainnya.