Penemu elektron merupakan sosok yang berjasa dalam bidang keilmuan kimia. Dengan adanya pengetahuan seputar atom seperti neutron, proton, dan elektron menjadikan kehidupan manusia masa kini jauh lebih mudah. Dengan adanya pengetahuan terkait hal tersebut, manusia dapat mendefinisikan berbagai senyawa yang ada di muka bumi serta dapat melakukan berbagai macam penelitian dan percobaan.
Dengan adanya berbagai percobaan tersebut, maka manusia dapat menciptakan suatu senyawa atau larutan yang bisa bermanfaat untuk kebutuhan manusia. Dengan pengetahuan ini, manusia dapat mengetahui banyak fungsi yang dapat diberikan oleh elektron, seperti aplikasi pada mikroskop elektron misalnya.
Tokoh yang berhasil menemukan elektron sangatlah berjasa dalam sejarah perkembangan ilmu kimia. Melalui sejarah panjang, kini pelajaran tentang elektron sudah dapat kita rasakan di jenjang sekolah menengah pertama dan atas. Siapa sajakah sosok yang berjasa dalam penemuan elektron? Simak informasi terkait tokoh yang menemukan elektron dan sejarahnya berikut ini, ya!
Johann Wilhelm Hittorf
Penemu elektron yang merintis sejarah pertama ialah seorang fisikawan berdarah Jerman bernama Johann Wilhelm Hittorf yang telah menerapkan suatu kajian tentang konduktivitas listrik yang ada pada gas. Di tahun 1869, Johann Wilhelm Hittorf dapat menemukan sebuah pancaran yang dipancarkan oleh katode yang ukurannya semakin meningkat beriringan dengan menurunnya jumlah tekanan gas.
Ia melakukan penelitian terkait konduktifitas listrik yang ada pada tabung gas. Melalui penelitian tersebut, ia dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa kuat cahaya yang berhasil dipancarkan dari pelat katoda bergantung pada tekanan gas yang ada.
Eugen Goldstein
Penemu elektron selanjutnya yaitu seorang fisikawan yang berasal dari Jerman yang bernama Eugen Goldstein. Di tahun 1876, ilmuwan ini dapat menunjukkan bahwa sinar pancaran dalam penelitian yang sudah dilakukan oleh Johann Wilhelm Hittorf sebelumnya dapat menghasilkan bayangan jika ada objek yang ditempatkan di belakangnya yang kemudian dinamakan sebagai sinar katoda.
William Crookes
Kemudian penelitian selanjutnya pada tahun 1970-an dilakukan oleh seorang fisikawan dan kimiawan yang berasal dari inggris yang bernama William Crookes. Ia melakukan sebuah penelitian untuk mengembangkan sebuah tabung katode pertama yang vakum.
Penemu elektron tersebut melakukan sebuah eksperimen yang dapat memicu adanya sebuah perkembangan teori tentang keberadaan partikel yang mengandung muatan negatif di sinar yang dibelokkan dari anoda ke katoda. Ia melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan ajang magnetik sehingga ia mampu membelokkan sinar tersebut serta mendemonstrasikan seolah berkas ini memiliki muatan negatif.
Kemudian di tahun 1979, William Crookes mengatakan bahwa sifat ini dapat dijelaskan dengan sebuah istilah yang dinamakan radiant matter atau materi radian. William Crookes pun mengatakan bahwa kondisi dari empat materi yang terdiri dari molekul-molekul dengan muatan negatif akan diproyeksikan dengan kecepatan tinggi dari sebuah katode.
Arthur Schuster
Penemu elektron selanjutnya berasal dari Britania yang lahir di Jerman, ia adalah seorang fisikawan yang bernama Arthur Schuster. Ia melakukan sebuah penelitian lebih lanjut dari penelitian yang sudah dilakukan oleh William Crookes sebelumnya. Pada penelitian ini, ia memasang 2 pelat logam dengan sistem pararel terhadap sinar katode dan juga memberikan potensial listrik selang ke dua pelat tersebut.
Sehingga pada penelitian ini ia dapat membelokkan sinar menuju ke pelat yang memiliki muatan positif sehingga hal ini menjadi bukti tambahan bahwa sinar tersebut memiliki muatan yang negatif. Kemudian di tahun 1890, ia dapat memperkirakan rasio massa yang ada pada komponen sinar-sinar ini. Penelitian ini kemudian terhambat karena adanya kendala biaya yang dirasa sangat besar pada masa tersebut.
Sir Joseph John Thomson
Penemu elektron yang terkemuka yang merupakan sosok yang berhasil menemukan elektron adalah seorang fisikawan asal Britania yang bernama J. J. Thomson. Ia bersama dengan temannya bernama John S. Townsend dan H. A. Wilson kemudian melakukan sebuah eksperimen untuk menunjukkan bahwa sinar katode adalah partikel baru, bukan gelombang, molekul, atau atom seperti yang dipercaya sebelumnya.
Ia kemudian berhasil menghitung nilai perkiraan untuk menentukan masa muatan e (muatan listrik) dan massa m. Ia juga menemukan jika partikel pada sinar katode (corpuscles) mungkin saja memiliki massa seperseribu massa ion paling kecil yang pernah dikenal yaitu hidrogen.
Ia juga mengatakan bahwa pembagian massa terhadap muatan atau e/m tidak bergantung pada material di katode. Ia menunjukkan bahwa partikel yang memiliki muatan negatif yang telah dihasilkan oleh barang-barang radioaktif, bahan-bahan berpendar, dan bahan-bahan yang dipanaskan memiliki sifat yang universal.
George F. Fitzgerald
Penemu elektron yang mengajukan penamaan partikel yang sudah ditemukan oleh J. J. Thomson diajukan oleh seorang fisikawan yang berasal dari Irlandia yang bernama George F. Fitzgerald yang kemudian dapat diterima secara universal.
Robert Millikan
Kemudian di tahun 1909, seorang fisikawan asal Amerika bernama Robert Millikan meneliti terkait muatan elektron yang diukur lebih seksama di percobaan tetesan minyak. Kemudian hasil penelitian ini berhasil di publikasikan di tahun 1911.
Berdasarkan sejarah yang cukup panjang, kini informasi dan teori tentang elektron berhasil ditemukan dan bermanfaat sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari mulai dari kegiatan di pabrik ataupun pekerjaan rumah tangga.
Penemu elektron yang berjasa ini memiliki sifat yang ingin tahu terhadap suatu hal dan memiliki sifat pantang menyerah yang patut diteladani. Penelitian serta hasil publikasi yang mereka lakukan sangat bermanfaat bagi anak cucunya dikemudian hari. Untuk berbagai informasi menarik lainnya, silahkan untuk mengunjungi laman universitas123.com.
