Penemu proton adalah salah satu pelajaran dasar yang kita pelajari saat mulai mendalami pelajaran Kimia di sekolah. Proton merupakan salah satu komponen yang ada dari atom. Kedua komponen lainnya selain proton yaitu elektron dan neutron. Sebelumnya, para ahli kimia melakukan banyak eksperimen untuk merumuskan model atom agar sesuai dengan teori dan percobaan yang dilakukan.
Berdasarkan pada sejarah, teori model atom selalu berubah-ubah seiring dengan perkembangan zaman beriringan dengan ditemukannya alat yang lebih canggih dan fakta-fakta yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Teori yang dijelaskan pada penemuan atom yang sebelumnya menyebutkan bahwa pada atom hanya ditemukan adanya partikel dengan muatan negatif dan netral saja.
Namun tidak masuk akal jika atom hanyalah memiliki muatan nertal dan negatif saja. Akhirnya dikarenakan keresahan akan pertanyaan tersebut, dilakukan sebuah penelitian lebih lanjut untuk mencari tahu apa itu proton. Simak informasi berikut untuk mengetahui siapa penemu dan bagaimana sejarah proton dapat ditemukan.
Eugen Goldstein
Penemu proton yang memulai perjalanan pencarian proton ialah Eugen Goldstein yang melakukan penelitiannya di tahun 1886. Ia melakukan sebuah penelitian dengan memodifikasi tabung sinar katode dengan cara melubangi lempengan yang ada pada katodenya serta diberikan muatan listrik.
Dari percobaan yang sudah dilakukan tersebut, Eugen Goldstein kemudian dapat menemukan sebuah sinar yang memiliki arah yang berlawanan dengan arah sinar katode melalui lubang katode tersebut. Akhirnya dikarenakan oleh sinar yang melewati kanal (lubang) yang dibuat pada lempengan di katode tersebut, sinar ini disebut sebagai sinar kanal.
Penemu proton, Eugen Goldstein, ini adalah suatu hal yang sangat luar biasa. Namun penemuannya masih kurang sempurna sehingga banyak menimbulkan pertanyaan seperti “Bagaimana kedudukan partikel-pertikel yang ada di dalam atom?” Sehingga masih diperlukan adanya penelitian lebih lanjut dari hasil Goldstein ini.
Setelah Eugen Goldstein, masih banyak pakar kimia yang melakukan penelitian terkait partikel apa saja yang ada di dalam atom. Namun dari penelitian yang dilakukan oleh Goldstein ini dapat disimpulkan bahwa penemuan partikel proton ini telah membawa banyak sekali manfaat untuk kemajuan keilmuan di bidang kimia.
Wilhelm Wien
Penemu proton yang selanjutnya adalah Wilhelm Wien yang melakukan penelitian di tahun 1989. Dari penelitian yang dilakukan oleh Wilhelm Wien, dapat ditunjukkan bahwa sinar kanal adalah partikel yang berbeda dari partikel yang sudah ditemukan sebelumnya, elektron. Jika elektron merupakan sebuah partikel yang memiliki muatan yang negatif, maka proton adalah sebuah partikel yang memiliki muatan yang positif.
Dari penelitian, dapat diketahui sebuah sinar yang dinamakan dengan sinar kanal. Sinar inilah yang kemudian disebut sebagai proton. Untuk sifat dari proton sendiri bergantung pada gas yang diisi pada tabung katode yang ada. Dari penelitian yang dilakukan Wilhelm Wien terhadap sebuah atom hidrogen, diketahui bahwa massa proton merupakan 1837 kalinya massa elektron.
Ernest Rutherford
Penemu proton yang akhirnya berhasil menemukan proton ialah seorang ahli fisika yang lahir di Selandia Baru bernama Ernest Rutherford. Ia adalah seorang ilmuwan yang membuat sebuah pengembangan model atom yang berbentuk mirip seperti tata surya. Ia menemukan sebuah bukti yang menunjukkan bahwa di dalam atom ada sebuah inti atom yang memiliki muatan positif.
Rutherford menemukan bahwa muatan positif tersebut memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dibanding ukuran atom namun hampir seluruh massa atom berasal dari massa yang ada di inti atom. Model atom yang ditemukan oleh Ernest Rutherford ini menggambarkan bahwa atom terdiri atas inti atom yang memiliki muatan positif terletak di pusat atom disertai dengan elektron yang bergerak melintasi inti.
Sehingga teori tersebut dapat diilustrasikan sebagai planet-planet yang memutari matahari (elektron-elektron yang memutari inti atom) yang menyebabkan model atom Rutherford ini disebut sebagai model tata surya. Sayangnya model ini masih memiliki kelemahan dimana Rutherford belum dapat menjelaskan alasan elektron di dalam atom itu tidak jatuh ke inti atom yang merupakan akibat dari memutari muatan berlawanan.
Penemu proton, Rutherford, sudah melakukan banyak penelitian sejak awal tahun 1900-an. Penemuan proton ini didasarkan pada percobaan reaksi nuklir yang kemudian memicu sebuah muntahan atom. Ernest Rutherfordn ini melakukan percobaan dengan menembaki partikel alpa di sebuah lembaran tipis foil emas.
Pada awalnya, Ernest Rutherdord mengira bahwa inti atom ini terdiri atas sebuah atom hidrogen. Untuk nama proton sendiri diambil dari bahasa yunani yaitu Protos yang memiliki arti yang pertama.
Penemu proton, Ernest Rutherford, kemudian menyebutkan bahwa sebagian besar dari volume atom merupakan ruang kosong. Jika diilustrasikan pada model atom tata surya, maka ruang kosong adalah ruang yang ada diantara lintasan-lintasan dari elektron yang berputar mengitari inti atom.
Rutherford juga mengatakan bahwa partikel memiliki muatan yang negative tersebar di luar inti atom sama dengan jumlah partikel yang memiliki muatan yang positif yang ada di inti atom. Dari teori tersebut adalah teori yang menjelaskan kenetralan dari suatu atom.
Penemu proton memberikan suatu sumbangsih yang sangat tinggi terhadap suatu perkembangan ilmu kimia. Sehingga dengan kegigihan atas berbagai penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan, dapat menjadi landasan untuk penelitian selanjutnya dan menjadi teori yang berfungsi dalam kehidupan manusia sehari-hari. Hal ini dapat memajukan keilmuan dan kesejahteraan yang dimiliki oleh umat manusia.
Untuk informasi seperti penemuan-penemuan yang menarik dan keren lainnya, kunjungi laman universitas123.com ya! Sekian.
