Pengalaman kuliah di Singapura banyak sekali dicari oleh calon mahasiswa, khususnya yang berkeinginan kuliah di Singapura. Nah kebanyakan informasi yang dicari antara lain proses perkuliahan, jadwal keseharian, sarana, dosen, hingga budaya mahasiswa yang ada di Singapura. Mengapa hal ini penting? Sebab tentunya mereka harus menyiapkan semuanya sebelum berangkat kuliah ke Singapura
Nah jika Anda adalah calon mahasiswa yang menanyakan tentang hal tersebut, maka bisa langsung membaca penjelasan kami di artikel ini. Apakah Anda penasaran? Yuk, langsung simak secara seksama!
Bagaimana Proses Perkuliahan di Singapura
Menurut pengalaman kuliah di Singapura banyak lulusan, mengatakan bahwa sebelum proses perkualiahan, biasanya para dosen akan Menyusun rencana materi yang akan disampaikan dalam satu semester, dimana setiap mata kulia akan diiisi oleh dua dosen atau lebih secara seri. Maksudnya, satu profesor akan mengisi mata kuliah selama setengah semester, lalu setengah semesternya lagi akan diiisi oleh dosen lain.
Nah, untuk materi kuliahnya sendiri telah disiapkan oleh masing-masing dosen, oleh karena itu sebagai mahasiswa tentunya harus mengunduh materi kuliah melalui sebuah portal online yang sudah disiapkan.
Biasanya, mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk membaca dan memahami materi yang akan disampaikan sebelum waktu perkuliahan. Dari sistem inilah, ditemukan beberapa kekurangan. Salah satunya, apabila mahasiswa sudah merasa paham dan mengerti mengenai materi yang akan disampaikan, maka mereka akan enggan untuk hadir mengikuti perkuliahan, kecuali terdapat jadwal praktek di labolatorium.
Adapun kelebihan yang akan Anda dapatkan jika kuliah di Singapura, yaitu terdapat rekaman yang berisi materi yang sudah disampaikan, tentu hal ini digunakan untuk mengulang kembali penjelasan, sehingga hal ini akan bermanfaat bagi yang tidak hadir dan akhirnya mereka dapat mengejar materi kuliah.
Bagaimana Jadwal Keseharian Mahasiswa di Singapura?
Menurut pengalaman kuliah di Singapura banyak yang mengatakan bahwa jadwal keseharian mahasiswa di Singapura sangatlah simple atau bebas yang artinya mereka dapat mengatur kesibukan masing-masing. Misal, jika Anda tidak hadir kuliah karena ada kesibukan mendadak, maka untuk mengejar materi bisa mendengarkan rekaman materi sebelumnya sehingga tidak ketinggalan.
Hal tersebut tentu berbeda dengan sistem pendidikan di Indonesia. Dimana mahasiswanya minimal harus hadir 80 persen untuk dpaat mengikuti ujuan. Karena sistem pendidikan di Singapura sangatlah bebas, maka banyak mahasiswa yang dapat mengikuti banyak kegiatan ekstrakulikuler dan memanajemen waktu serta jiwa kepemimpinan selama duduk di bangku kuliah.
Bagaimana Dosen di Singapura?
Menurut pengalaman kuliah di Singapura banyak lulusan, mengatakan bahwa kegiatan utama seorang dosen di universitas Singapura adalah melakukan riset. Artinya, mereka mempunyai target khusus untuk mengahasilkan sebuah karya ilmiah yang bersifat paten setiap tahun. Nah, untuk mencapai hal tersebut, maka biasanya para dosen akan membimbing para beberapa mahasiswa di S3.
Tak hanya S3, dosen di Singapura juga akan memberikan kegiatan perkuliahan untuk S1 dan ini merupakan kegiatan untuk para dosen. Oleh karena itu, tak heran jika mahasiswa S3 lebih mendapatkan dari dosen dibandingkan dengan S1. Meskipun begitu, dosen tetap memberikan kesempatan bagi mahasiswa S1 untuk melakukan konsultasi jika terdapat materi kuliah yangmasih belum dipahami.
Sarana Apa yang Disediakan?
Menurut pengalaman kuliah di Singapura banyak yang mengatakan bahwa hampir di semua universitas yang ada di Singapura, menyediakan labolatorium yang tentunya terdapat pendingin ruangan. Setiap alat praktikumnya pun selalui diperbarui dengan tujuan memudahkan para mahasiswa memahami konsep kuliah dan teknologi yang baru.
Tak hanya itu saja, tersedia juga perpustakaan yang berisi banyak bahan pustaka di segala bidang. Apabila terdapat mahasiswa yang membutuhkan bahan pustaka untuk tuga maupun kegiatan penelitian yang mereka lakukan, maka bisa mencarinya di perpustakaan di masing-masing universitas.
Bagaimana Budaya di Singapura?
Jika membicarakan tentang budaya yang ada di Singapura, tentu sangatlah berbeda dengan budaya yang ada di Indonesia, baik dari segi pergaulan sehari-hari ataupun di dalam pergaulan sebagai teman kuliah. Nah, di negara Singapura ini mahasiswanya lebih dominan ke sifat individual dan jarang sekalii ditemukan mahasiswa yang membagi pengetahunnya ke mahasiswa yang lain. Mengapa demikian, sebab di Singapura terdapat budaya yang bernama ‘Kisau’ jika diartikan kebahasa Indonesia adalah takut kalah.
Budaya ‘Kisau' ini terbukti pada saat mendekati ujian akhir, banyak sekali mahasiswa yang mengunjungi perpustakaan untuk belajar, bahkan bangku tempat belajar pun sudah ramai dengan tas dan catatan-catatan para mahasiswa. Jadi jika Anda berminat kuliah di SIngapura, harus bisa mempersiapkan semuanya mulai sekarang.
Penutup
Nah itulah informasi singkat mengenai pengalaman kuliah di Singapura yang dapat kami sampaikan. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan, khusunya Anda yang ingin kuliah di Singapura. Jika Anda tertarik untuk dengan informasi mengenai universitas, maka bisa langung cek di universitas123.com