Jenis Karakter Dalam Teater Bisa Menentukan Pemain

Bacaan Umum
Universitas123 | 20 March 2023
Jenis Karakter Dalam Teater Bisa Menentukan Pemain

Jenis karakter dalam teater wajib ditentukan sebelum naskah ditulis. Penokohan atau perwatakan merupakan pelukisan tentang tokoh cerita, baik dalam keadaan lahir maupun batin dan dapat berubah. Tidak hanya itu, tetapi sang pembuat naskah harus memperhatikan pandangan hidup, sikap, keyakinan, adat istiadat, dan lain sebagainya.

Menurut Jones (1995), penokohan adalah pelukisan gambaran jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Sedangkan menurut Sudjiman (1988), watak merupakan kualitas moral dan jiwa tokoh yang membedakan dengan tokoh lain.

Penokohan memiliki hubungan dengan cara pengarang menentukan dan memilih tokoh-tokoh serta memberikan nama. Sedangkan, perwatakan memiliki hubungannya bagaimana watak dalam tokoh-tokoh tersebut.

Jenis Karakter Dalam Teater

Di dalam teater, perwatakan memiliki fungsi untuk menyiapkan atau menyediakan alasan sebagai tindakan tertentu dengan cara menggambarkan watak maupun sifat-sifat tokoh dalam cerita. Berikut ini beberapa jenis karakter yang biasa digunakan dalam penokohan teater.

Protagonis

Tokoh protagonis adalah karakter dengan watak yang disukai oleh pembacanya. Biasanya tokoh ini memiliki watak yang baik dan positif. Tidak hanya itu, tetapi watak protagonis ini hampir sempurna karena memiliki sikap dermawan, rendah hati, pembela, setia kawan, mandiri, dan lain sebagainya.

Di kehidupan sehari-hari, jarang ada orang yang memiliki watak yang secara keseluruhan baik. Selain kebaikan, orang mempunyai kelemahan. Namun, ada juga watak protagonis yang menggambarkan dua sisi kepribadian berbeda.

Misalnya, ada tokoh yang memiliki profesi sebagai seorang pencuri. Ia memang jahat, tetapi begitu sayang kepada anak istrinya sehingga keluarganya sangat menyayangi. Contoh lain, orang yang pelit dalam tokoh masyarakat memiliki panti asuhan. Ia memilih untuk menjadi seorang yang pelit demi menutupi kedermawanannya. Ia takut menjadi tidak ikhlas.

>

Antagonis

Karakter selanjutnya ada antagonis yang merupakan tokoh dengan watak dibenci pembaca. Kenapa dibenci pembaca? Karena tokoh ini biasanya digambarkan dengan sikap buruk dan negatif. Misalnya, pendendam, sombong, iri, pamer, ambisius, dan lain sebagainya. Sekalipun begitu ada beberapa tokoh antagonis yang memiliki campuran sifat baik.

Contohnya, tokoh yang memiliki karakter jujur, tetapi bisa mencelakakan temannya. Contoh lain tokoh yang selalu setia pada negara padahal negara yang dibela adalah negara penebar kejahatan di dunia. Mungkin kamu sering menemukan tokoh antagonis, tapi tetap memiliki sifat baik dalam film, drama, ataupun pementasan teater.

Figuran

Karakter figuran bisa mendampingi tokoh utama, yaitu protagonis dan biasanya memiliki sifat pelengkap. Jadi pemeran ini tidak terlalu memegang peranan penting sebab tugasnya hanya mendukung tokoh utama.

Tritagonis

Tritagonis adalah karakter yang akan membantu dalam suatu cerita, baik sebagai tokoh protagonis maupun antagonis. Karakter yang dimiliki oleh tritagonis bisa disesuaikan dengan penciptaan citra tokoh dalam beberapa metode, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Biasanya penulis naskah melalui penceritaan menghasilkan sifat-sifat tokoh, pikiran, dan hasrat perasaan. Terkadang juga bisa menyisipkan komentar pernyataan setuju dan tidaknya sifat-sifat tokoh tersebut. Secara garis besar, kita dapat mengenal watak para tokoh dalam sebuah cerita melalui apa yang diperbuat dan diucapkan. Tidak hanya itu, tetapi juga bisa melalui penggambaran fisik tokoh dan melalui pemikirannya.

Cara Mengemukakan Karakter Tokoh

Setiap tokoh dalam teater biasanya memiliki watak yang berbeda. Pengarang bisa mengemukakan watak dengan metode langsung maupun tidak langsung.

Metode Langsung

Metode langsung dilakukan ketika pengarang mengomentari watak dari sifat-sifat dasar secara langsung. Misalnya tokoh tersebut memiliki kebiasaan, seperti suka marah, kasar, bijaksana, sabar, dan lain sebagainya.

Metode Tidak Langsung

Metode tidak langsung bisa membuat pengarang mengungkapkan watak tokoh cerita melalui penyajian pikiran, percakapan dialog, dan bisa dilakukan dalam tindakan-tindakan tingkah laku si tokoh. Melalui metode ini, pengarang mengharapkan penonton bisa menyimpulkan sendiri tentang watak tokoh melalui dialog dan tingkah laku di atas panggung.

Banner Konsultation
+62

Raih Beasiswa, Wujudkan Cita-cita!

Dapatkan Kesempatan Meraih Beasiswa Dari Berbagai Negara Dan Kampus Ternama!

Raih Beasiswa, Wujudkan
Cita-cita!

Dapatkan Kesempatan Meraih Beasiswa Dari
Berbagai Negara Dan Kampus Ternama!

Profil

Universitas123
Logo
Please Wait