Fermentasi merupakan sebuah proses untuk mengawetkan makanan. Selain itu, rasa dari makanan tersebut pun akan berubah. Ada berbagai jenis pengawetan. Yaitu pengawetan secara biologis, kimia, dan fisika. Adapun dalam artikel ini akan membahas mengenai pengawetan secara biologi!
Pengawetan biologis dapat dibedakan menjadi dua. Yaitu pengawetan bakteri dan enzim. Kamu dapat memilih, pengawetan mana yang lebih cocok digunakan untuk kebutuhanmu. Adapun untuk lebih jelasnya, yuk simak informasi berikut ini!
Fermentasi Bakteri
fermentasi ini menggunakan mikroorganisme seperti bakteri dalam prosesnya. Dimana metabolisme dari mikroba tersebut menyebabkan perubahan secara biokimia. Seperti terpecahnya zat gizi yang komplek menjadi lebih sederhana dari sebelumnya. Selain itu, hasilnya pun akan berubah. Baik secara rasa, aroma, warna, dan penampilan dari produk asalnya.
Selain itu, bakteri asam laktat seperti Leuconostoc, Lactobacillus, dan Streptococcus akan mengubah gula menjadi suatu asam laktat. Fermentasi seperti ini terjadi pada yogurt. Selain itu, fermentasi bakteri pun tidak hanya selalu menambahkan mikroba dengan sengaja. Misalnya, pada kimchi. Dimana dalam prosesnya memanfaatkan bakteri yang ada hanya pada sayuran saja. sehingga fermentasi ini dengan dengan fermentasi spontan.
Fermentasi Enzim
seperti yang diketahui bahwa fermentasi biologis merupakan sebuah prose pengubahan zat. Selain dari fermentasi bakteri, ada pula fermentasi enzim. Dimana proses pengawetan ini adalah memposisikan enzim sebagai pemeran utamanya. Enzim yang sering digunakan adalah lipase, protease¸ dan amilase.
Berbagai enzim tersebut akan menghidrolisis polisakarida, lemak, maupun protein yang ada pada pangan menjadi sebuah komponen sederhana. Seperti halnya karbon dioksida, asam amino, asam lemak, dan lain sebagainya. Sehingga hal tersebut mampu menyebabkan produk memiliki cita rasa, aroma, maupun tekstur yang berbeda dari produk yang sebenarnya.
Hal Yang Mempengaruhi Fermentasi
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi proses fermentasi. Diantaranya adalah suhu, oksigen. Substrat, dan air. Untuk lebih detail, yuk simak informasi berikut ini!
Suhu
Komponen ini memiliki faktor yang sangat penting dalam prose fermentasi. Dimana hal tersebut dapat menentukan jenis mikroorganisme apa selama proses fermentasi yang dominan. Dimana jika suhu minimum, maka pertumbuhan mikroorganisme akan minim.
Adapun ketika suhu optimum, maka pertumbuhan mikroorganisme akan cepat sekali. Sementara, jika suhu ada dalam maksimum. Maka pertumbuhan mikroorganisme tidak mungkin terjadi.
Substrat
Mikroorganisme pun membutuhkan suplai makanan untuk membantu mengisi energi. Selain itu, supply makannya pun dapat membantu mikroorganisme untuk menyediakan berbagai unsur yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel. Untuk kebutuhan substrat sendiri itu berbeda. Ada yang membutuhkan substrat secara lengkap dan ada pula yang hanya sederhana.
Oksigen
Selain kedua hal tadi, fermentasi pun dipengaruhi oleh oksigen. Dimana hal tersebut menandakan kamu perlu mengatur oksigen dengan baik. Sehingga pertumbuhan mikroba dapat tumbuh secara baik. Seperti hal nya substrat, jumlah oksigen yang dibutuhkan tiap mikroorganisme pun berbeda.
Air
Tidak hanya manusia, hewan, dan tumbuhan yang membutuhkan air serta tidak bisa hidup tanpanya. Mikroorganisme pun sama. Ia tidak bisa bertumbuh kembang dengan baik tanpa adanya air.
Penutup
Jenis pengawetan secara biologis dan berbagai komponen telah kamu ketahui. Maka, jika kamu ingin mengawetkan makanan, sebaiknya kenali dahulu jenis makanan apa yang ingin kamu awetkankan. Sehingga, kamu dapat memilih jenis pengawetan mana yang sekiranya cocok dengan kebutuhanmu. Selain itu, perhatikan pula hal-hal yang mempengaruhi ferementasi.