Kesalahan dalam penulisan abstrak adalah hal penting yang harus kamu hindari sebagai seorang penulis. Ketika menulis jurnal pada karya ilmiah, abstrak sering salah dan dianggap review jurnal atau karya ilmiah internasional sebagai kesalahan tidak sesuai atau kesalahan umum. Berikut adalah beberapa contoh kesalahan yang sering terjadi dalam menulis abstrak:
1. Berbelit-belit
Karya ilmiah merupakan tulisan akademis, sehingga harus benar-benar straight to the point. Banyak penulis jurnal di Indonesia berbelit-belit menyampaikan gagasan atau ide. Abstrak merupakan kegiatan terakhir yang kamu kerjakan dan menjadi bagian pertama ketika baca orang.
Abstrak sebagai bagian paling penting artikel, karena harus dicermati pembaca setelah judul, dan dibaca sebelum membaca seluruh artikel. Abstrak adalah perangkat penting untuk mengidentifikasi apakah artikel tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan pembaca atau tidak.
Penyusunan abstrak harus benar-benar singkat yaitu tidak lebih dari 150 kata. Abstrak adalah laporan, bukan evaluasi, sehingga kamu tidak perlu menambahinya dengan informasi tambahan, pendapat, atau komentar karena tidak termasuk dalam isi artikel.
2. Komponen Tidak Sesuai
Sifat komponen abstrak adalah variatif, sehingga bergantung pada disiplin ilmu. Abstrak pada disiplin ilmu sosial atau laporan ilmiah harus benar-benar sesuai aturan dengan urutan berikut: latar belakang, tujuan, materi isi, dan terakhir adalah hasil.
Laporan hasil disiplin ilmu humanitas bisa berisi tentang argument atau thesis dalam satu kalimat untuk mencerminkan judul, latar belakang, kesimpulan atau juga penutup. Abstrak yang benar seharusnya menggambarkan isi sebuah artikel, termasuk tujuan, metode, hasil, pembahasan, dan juga kesimpulan.
3. Kata Kunci
Penulisan abstrak harus dilengkapi dengan kata kunci. Kata kunci ini mencerminkan konsep utama pada artikel. Kata kunci juga bermanfaat sebagai tujuan indeksasi. Kesalahan dalam penulisan abstrak bisa terjadi karena kamu menggunakan jargon. Sehingga, tidak bisa terseleksi pada subject heading disiplin ilmu yang kamu pelajari.
Hindari juga kata-kata kunci tidak umum atau tidak masuk pada subjek heading disiplin ilmu yang berhubungan. Hal ini adalah kesalahan karena akan menghambat penerimaan karya tulis agar diterima atau dimuat pada jurnal.
4. Cara Penulisan
Dari segi penulisan, ada beberapa kesalahan dalam penulisan abstrak yang wajib kamu ketahui. Abstrak akan benar kalau kamu menulisnya dalam satu paragraf secara singkat, akurat, spesifik, non-evaluatif, konsisten dan spesifik. Selain itu, cara penulisan abstrak yang tepat adalah utuh dan dapat dipahami, akurat karena isi benar sesuai tujuan dan isi artikel, serta self-contained atau bisa menjelaskan adanya istilah unik.
Tujuannya supaya pembaca bisa langsung paham tentang isinya tanpa harus cari referensi lain. Tulislah abstrak dengan parafrase atau penjelasan daripada harus mengutip atau quote. Penulisan abstrak harus menggunakan bahasa lugas, jelas, dan memakai kalimat aktif, bukan pasif.
Itulah informasi lengkap tentang kesalahan-kesalahan yang paling sering terjadi dalam menulis abstrak pada jurnal atau karya ilmiah. Dari pengetahuan ini, maka kamu bisa membuat susunan abstrak yang jelas, tepat, dan sesuai. Dengan begitu, maka jurnal atau karya yang kamu tulis bisa diterima, tanpa harus revisi terlalu banyak pada bagian abstrak.