Seni teater sudah berkembang sejak 2000 sebelum Masehi di seluruh dunia dan memberikan bentuk teater rakyat di berbagai macam penjuru dunia. Teater rakyat atau yang disebut teater tradisional sudah banyak ditemukan di berbagai macam kawasan dunia. Setiap kawasan negara pasti memiliki bentuk teater tradisional yang menjadi hiburan rakyat dan memiliki daya tarik untuk sisi pariwisata.
Saat ini, seni teater menjadi kebudayaan yang memiliki daya tarik tersendiri bagi setiap negara. Di Indonesia ada berbagai macam jenis teater tradisional yang sering ditemukan. Begitu juga di berbagai macam penjuru dunia lainnya.
Jenis-Jenis Teater Tradisional di Dunia
Nah, jika teater tradisional di Indonesia, mungkin kamu sudah tahu banyak dan sering mendengarnya. Tetapi ada beberapa teater tradisional di dunia yang banyak menarik perhatian, seperti berikut.
Opera Peking
Opera Peking atau dikenal dengan Opera Beijing. Opera ini merupakan salah satu teater tradisional yang berasal dari negeri Tiongkok. Pertunjukan Opera Peking ditemukan sejak akhir abad ke-18 di daratan Tiongkok.
Teater tradisional satu ini berkembang menjadi populer pada pertengahan abad ke-19. Karakter pemain drama Opera Peking biasanya diambil dari sejarah Tiongkok, cerita rakyat Tiongkok, dan legenda Tiongkok.
Hingga saat ini, Opera Peking terus berkembang dengan berbagai macam cerita menarik. Pada tahun 1894, teater tradisional ini memperbolehkan untuk dimainkan kaum perempuan. Sebelumnya teater tersebut hanya dimainkan oleh laki-laki saja. Saat ini, opera tersebut juga berkembang hingga ke Taiwan.
Opera Peking merupakan perpaduan dari berbagai macam bentuk kesenian di Tiongkok. Teater tradisional ini memiliki berbagai macam unsur, seperti seni musik, seni tari, pantomim, beladiri, nyanyi-nyanyian, dan lain sebagainya. Tata rias dan tata busana menggunakan penuh warna dan sangat rumit. Apalagi ada berbagai macam gerakan yang diperagakan oleh para pemain teater dengan sifat simbolik dan sugestif.
Dalam teater tradisional satu ini ada empat jenis peran utama, yaitu Sheng atau pria, Dan atau wanita, Jing atau pria kasar, dan Chou artinya badut.
Kabuki
Selanjutnya ada teater tradisional dari negara Jepang, yaitu teater Kabuki. Teater ini ditemukan pada tahun 1603 di Kota Kyoto, kemudian dipopulerkan oleh seniman wanita bernama Okuni. Jadi, pada saat itu, Okuni memperagakan pertunjukan tari di Kuil Kitano Tenmangu, busana yang digunakan mencolok seperti laki-laki dan berperan seperti orang aneh yang disebut dengan kabukimono.
Penampilan wanita tersebut juga diiringi dengan lagu-lagu tradisional yang populer saat itu. Akhirnya, Kabuki menjadi pertunjukan yang sangat digemari oleh masyarakat dan meluas ke seluruh kekaisaran Jepang. Saat ini, teater Kabuki menjadi salah satu karya agung warisan budaya lisan dan non bendawi manusia dari UNESCO.
Teater tradisional Kabuki memiliki berbagai macam unsur campuran, seperti seni musik, seni tari, dan nyanyi-nyanyian. Aktor utama di dalam pertunjukan teater Kabuki ini memiliki berbagai macam tampilan dan kostum yang mencolok dan kostum mewah. Sedangkan tata rias dalam pementasan ini juga cukup mencolok dan diiringi oleh musik pengiring untuk mengetahui arah sumber suara. Jadi musik ini dimainkan melalui tempat yang berbeda, di sisi kanan dan kiri para penonton.
Talchum
Teater tradisional Talchum merupakan pertunjukan teater tradisional yang berasal dari kawasan Korea. Teater tradisional ini dipertahankan oleh pemeran yang menggunakan kostum dan topeng untuk memainkan lakon drama. Talchum merupakan pertunjukan masyarakat pedesaan di Hwanghae pada awalnya, Korea bagian utara dan diselenggarakan sebagai ritual untuk menjelang panen padi.
Teater tradisional ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-13, kemudian berkembang di Dinasti Joseon yang tengah memerintah di Semenanjung Korea pada abad ke-17. Cerita yang ditampilkan menjadi tertata dengan tema kerakyatan yang digemari oleh masyarakat Korea.
Teater Talchum memiliki unsur pertunjukan berupa seni tari dan seni musik yang dilengkapi dengan dialog dari setiap pemain. Penampilan yang menjadi ciri khas teater Talchum adalah penggunaan topeng dan busana tradisional. Topeng yang digunakan dalam pertunjukan tersebut adalah Tal atau Gamyeon.
Jadi topeng tersebut digunakan untuk menunjukkan beberapa ekspresi manusia, seperti kesedihan, amarah, dan bahagia. Kemudian topeng tersebut bisa menampilkan visual berbagai macam karakter, seperti biksu, raja, rakyat, anak-anak, dan lain sebagainya. Untuk alat musik dalam teater tradisional ini menggunakan alat musik tradisional Korea, yaitu Geomungo, Gayageum, Dangbipa, dan lain sebagainya.
Kathakali
Kathakali merupakan teater tradisional dari India bagian Selatan pada tahun 1500-an dan sampai saat ini tetap populer. Tema pertunjukan tersebut menampilkan cerita klasik Ramayana dan Mahabarata. Tidak hanya itu, tetapi juga menyajikan cerita kisah legenda dan mitologi Hindu kuno.
Teater kathakali ini dimainkan selama berjam-jam hingga semalam penuh di depan halaman Kompleks Candi maupun kuil. Teater tradisional ini diperankan oleh laki-laki dengan riasan wajah. Apabila ingin memainkan karakter wanita, maka harus berdandan sedemikian rupa, hingga menyerupai seorang perempuan.
Dalam teater tradisional ini ada berbagai macam seni, seperti seni tari seni musik, seni tata rias, dan lain sebagainya. Riasan wajah penari dapat dibedakan sebagai Satvik atau rupa dewa, Rajasik atau rupa ksatria, dan Tamasika atau rupa setan.
Ta'zieh
Ta'zieh adalah teater tradisional dari negara Iran. Teater tradisional ini merupakan kebudayaan dari Persia kuno dan menampilkan pertunjukan drama bertema ekspresi duka, kesedihan, berkabung. Kisah-kisah yang ditampilkan berupa kesedihan pasca perang yang terjadi pada tahun 680 Masehi. Perebutan kekuasaan Khilafah setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW dan terus berkembang di Iran sejak abad ke-17.
Pertunjukan Ta'zieh lebih banyak ditampilkan di lapangan terbuka dan disaksikan langsung oleh masyarakat sekitar. Dalam teater tradisional tersebut, ada beberapa unsur yang ditemukan yang diperuntukkan pada teater tradisional, ada drama dan musik tradisional sebagai pengiring.
Penutup
Jenis-jenis teater tradisional tidak hanya ditemukan di Indonesia tetapi di berbagai macam belahan dunia lain. Masing-masing teater tradisional dipengaruhi oleh kebudayaan dari negara asal. Semua dipengaruhi budaya sehingga bisa menyatukan sebagai penampakan rumah rakyat.