Pernah mendengar tentang penemu angka nol? Mungkin pertanyaan tersebut sering terlintas di benak banyak orang. Jadi, konsep angka nol ini digunakan cukup lama, pada abad 300 SM. Angka nol merupakan bilangan untuk menyatakan sebuah kekosongan atau ketiadaan.
Kalaupun melambangkan sebuah ketiadaan namun angka ini banyak digunakan dan melekat dalam kehidupan manusia. Dari manusia mengenal angka bilangan dan 0 adalah angka yang belakangan ditemukan.
Sejarah Ditemukan dan Perkembangan Angka Nol
Nah, bagi kamu yang merasa penasaran dengan angka nol siapa penemunya, ternyata kisahnya cukup panjang loh, berikut ringkasannya.
Angka Nol Pertama Digunakan Bangsa Babilonia
Ternyata sudah digunakan sejak dulu oleh bangsa Babilonia. Angka tersebut digunakan sebagai pembatas dan terjadi ketika 300 SM. Bangsa Babilonia ini tinggal di lembah Mesopotamia dan awalnya mereka menggunakan angka nol dengan simbol dua garis miring sehingga bisa digunakan untuk mewakili kolom nomor yang kosong.
Simbol tersebut digunakan untuk membedakan angka puluhan, ratusan, dan ribuan. Sekalipun bangsa Babilonia sudah menggunakan angka 0 tetapi mereka belum memahami sifat-sifat dari angka tersebut dengan baik. Sehingga angka nol masih belum memiliki nilai numerik secara khusus.
Digunakan Bangsa Maya di Amerika Serikat
600 tahun kemudian akan juga ditemukan pada peradaban bangsa Maya yang jaraknya 12 mil dari bangsa Babilonia. Bangsa ini hidup di Benua Amerika dan menggunakan angka 0 sebagai sistem perhitungan kalender.
Nah, pada saat itu juga belum menggunakan simbol angka 0 dengan sempurna. Bangsa Maya menggunakan simbol tersebut dengan bentuk mata. Sekalipun mereka sangat terkenal dan pandai dalam bidang matematika, mereka tetapi mereka juga tidak memahami angka 0 untuk menghitung persamaan.
Bisa dikatakan bahwa saat itu angka nol bukan sesuatu yang penting bagi bangsa Maya.
Menjadi Angka yang Memiliki Nilai Sendiri di India
Perkembangan angka 0 terus berlanjut sampai berkembang di India pada tahun 458 M. Konsep tersebut pertama kali muncul dalam bentuk pengucapan pada sebuah persamaan matematika, puisi, dan nyanyian.
Angka nol dalam bahasa Sansekerta disebut dengan kata “sunya”, dan menggunakan simbol dalam beberapa kata, seperti “hampa”, “ruang”, atau bahkan “angkasa”. Kemudian perkembangan tersebut berlanjut pada tahun 628 M dimana seorang astronom dan ahli matematika bernama Brahmagupta berhasil mengembangkan sifat-sifat dari angka tersebut.
Menjadi seorang matematikawan India, Brahmagupta berhasil menunjukkan angka nol juga memiliki fungsi untuk memisahkan angka positif dan negatif. Tidak hanya itu, tetapi dia juga berhasil mengembangkan operasi matematika untuk penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dengan menggunakan angka 0.
Hal tersebut dapat diketahui melalui rumus 3 + (-3) = 0. Pada saat itu orang-orang India juga menuliskan angka nol dengan simbol sebuah titik saja. Untuk pertama kalinya dalam sejarah dunia angka nol telah memiliki nilai tersendiri.
Diperkenalkan oleh Intelektual Muslim Al-Khawarizmi
Berkembang dari India, angka nol menuju China dan Timur Tengah. Pada tahun 773 masehi angka nol telah populer dan diadopsi di Baghdad. Orang-orang Arab menyebut angka tersebut “sifr” yang memiliki arti “ kosong” dan memiliki simbol titik.
Ahli matematikawan dari Persia dengan nama Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi menyarankan bahwa angka tersebut harus digunakan dalam perhitungan, jika tidak terdapat suatu nomor di tempat puluhan. Sehingga saat ini 0 menjadi semakin terkenal dan cukup penting karena matematikawan yang bekerja di Bayt Al Hikmah.
Menggunakan angka tersebut untuk mencetak menciptakan teori aljabar di abad ke-9. Ilmuwan ini juga berhasil untuk mengembangkan berbagai macam metode mengalikan dan membagikan angka yang disebut dengan algoritma.
Muncul di Eropa pada Abad ke-12
Pada akhirnya angka nol ini sudah sampai ke Eropa di abad ke-12. Angka tersebut dibawa oleh bangsa moor yang muslim ke Maroko untuk menaklukkan Andalusia. Namun pada saat itu banyak pertentangan di kalangan Eropa. Beberapa orang menganggap bahwa akan nol merupakan angka setan atau kode yang membahayakan Negara.
Pemerintah Italia juga sempat melarang penggunaan angka nol yang berawal berasal dari India Arab. Namun matematikawan Italia Leonardo Fibonacci dengan teori Fibonacci untuk melibatkan angka 0. Teori tersebut digunakan dan cukup populer untuk membantu penyusunan pembukuan bagi banyak pedagang.
Sekalipun harus digunakan secara diam-diam angka 0 masih tetap digunakan di daerah Eropa. Nama “sifr” akhirnya harus berubah menjadi “chiper”, yang memiliki arti sandi atau kode.
Perkembangan angka 0 ini terus berjalan hingga tahun 1600, angka nol sudah bebas digunakan secara luas di daerah Eropa loh. Pada saat itu, Rene Descartes telah menciptakan koordinat kartesian. Kemudian, diikuti oleh Isaac Newton dan Gottfried Leibniz yang membukakan Jalan bagi perkembangan ilmu fisika, teknik, komputer, dan berbagai macam teori keuangan maupun ekonomi.
Dari perjalanan panjang tersebut akan nol mulai tersebar ke seluruh penjuru dunia dan mulai melekat dalam perhitungan.
Kesimpulan
Penemu angka nol sebenarnya sudah ada sejak 300 sebelum Masehi oleh bangsa Babilonia. Kemudian semakin berkembang dengan adanya bangsa Maya dan seorang ilmuwan matematika dari India yang membuat angka nol memiliki simbol titik.
Terhenti pada tahun 773 Al-Khawarizmi mulai menyempurnakan nilai nol dan digunakan dalam perhitungan matematika, hingga perkembangan tersebut berjalan sampai saat ini.