Selain memiliki ribuan sungai besar maupun kecil yang dapat diarungi oleh kapal siang dan malam, Provinsi Kalimantan Barat juga memiliki banyak kesenian yang menjadi ciri khas, termasuk di antaranya adalah alat musik.
Untuk mengetahui lebih jelasnya, simak ulasannya di bawah ini!
Alat Musik Kalimantan Barat
Alat musik ini biasanya digunakan untuk mengiringi aneka pertunjukan, tarian tradisional dan juga bermacam upacara adat dan ritual berbau mistis dari Suku Dayak. Di antaranya sebagai berikut :
Kohotong
Alat musik tradisional yang pertama ini memiliki kemiripan dengan alat musik asal Jawa, yakni seruling. Kedua alat musik ini sama-sama dimainkan dengan cara ditiup melalui tujuh lubang yang dibuat untuk menghasilkan nada dan terbuat dari kayu. Pada pembuatan Kohotong, kayunya terbuat dari kayu pohon liar atau pohon enau. Serta yang menjadi perbedaan adalah di bagian pangkalnya, yang mana Kohotong dibuat menyerupai setengah bola atau lebih besar dari batangnya.
Hadrah
Hadrah biasanya digunakan untuk mengiringi berbagai acara keagamaan Islam, seperti acara Qasidah. Alat musik ini dibuat dari bahan dasar kayu yang diberi lubang di bagian tengahnya, kemudian dilapisi oleh kulit hewan. Dengan adanya kerincingan di bagian tepinya, begitu dimainkan dengan cara dipukul, Hadrah akan mengeluarkan bunyi yang khas.
Kollatung
Kollatung berbahan dasar utama logam yang berjenis kuningan. Alat musik ini ditabuh dengan cara dipukul dengan alat pemukul khusus yang terbuat dari kayu. Kollatung biasa digunakan sebagai mas kawin dan dapat berfungsi juga sebagai alat tukar-menukar atau pembayaran secara hukum bagi Suku Dayak.
Tawaq
Tawaq merupakan alat musik tradisional Kalimantan Barat yang berasal dari Suku Dayak. Suku Dayak biasa menggunakan alat musik ini untuk mengiringi pertunjukan tari tradisional.
Rabab
Dilihat dari cara memainkannya, Rabab mirip dengan Biola yang dimainkan dengan cara digesek. Alat musik ini berasal dari Suku Dayak Uut Danum dan umumnya digunakan untuk menghibur masyarakat.
Terah Umat
Sama seperti Rabab, Terah Umat juga berasal dari Suku Dayak Uut Danum. Berbeda dengan alat musik lain yang umumnya terbuat dari kayu, Terah Umat memiliki bahan dasar pembuatan dari besi. Sehingga dalam memainkan alat musik ini harus dipukul menggunakan alat khusus.
Balikan
Membaca namanya mungkin akan membuat kamu memikirkan hal lain, tapi kali ini kita akan membahas alat musik, ya, hehe. Alat musik yang satu ini dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari tangan. Asalnya dari Kapuas Hulu, masyarakat Suku Dayak Ibanik dan Suku Dayak Banuaka.
Keledik
Alat musik Kalimantan Barat berikutnya adalah Kelendik, yang memiliki tiga bahan dalam pembuatannya, yaitu bambu, buah labu dan sarang kelulut. Alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup ini biasa digunakan untuk mengiringi acara kesenian tradisional Suku Dayak, seperti nyanyian, tarian dan upacara adat.
Agukng
Meskipun agak sulit membaca namanya, tapi kamu dapat membayangkan alat musik ini memiliki tonjolan di tengah menyerupai gong. Terbuat dari bahan logam kuningan, alat musik ini digunakan sebagai mas kawin dan alat pembayaran hukum Suku Dayak, sama seperti Kollatung. Selain itu, masyarakat Suku Dayak juga percaya bahwa Agukng dapat memanggil roh leluhur dalam upacara adat serta mengusir roh-roh jahat. Agukng sendiri memiliki alat pukul khusus dari kayu yang ditambahkan kain atau karet dengan cara dililit.
Kangkuang
Kangkuang termasuk ke dalam golongan gendang yang dimainkan langsung dengan tangan tanpa alat pukul khusus. Yang menjadi keunikan dari Kangkuang adalah terdapat ukiran khas Kalimantan di kayunya yang menambah keindahan. Alat musik ini berasal dari daerah Kapuas Hulu, Suku Dayak Banuaka.
Sapek
Sapek dibuat dari kayu aro atau edau, kayu marong dan kayu pelantan. Cara memainkannya dengan cara dipetik, namun senarnya memiliki jumlah yang berbeda-beda tergantung asal wilayahnya. Umumnya terdiri dari dua sampai lima senar. Sementara ukuran Sapek sendiri sekitar 120-150 cm, lebar 20-28 cm dan tebal 10-15 cm.
Menurut mitos keyakinan masyarakat, Sapek hanya boleh dimainkan oleh pria. Jika wanita memainkannya, maka mitosnya akan dikutuk oleh Dewa dan berubah menjadi pria. Sedikit menyeramkan, bukan?
Entebong
Entebong merupakan alat musik Kalimantan Barat yang masuk ke dalam golongan gendang, oleh karena itu dimainkan dengan cara dipukul langsung menggunakan tangan. Alat musik yang berasal dari Suku Dayak Mualang di Kabupaten Sekadau ini terbuat dari kayu dan kulit hewan.
Demikianlah informasi seputar beragam alat musik Kalimantan Barat yang dapat kami hadirkan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuanmu terhadap alat musik Kalimantan Barat yang merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Perlu diingat bahwa beberapa alat musik Kalimantan Barat yang telah diulas di atas memiliki keunikannya masing-masing sehingga perlu untuk dijaga dan dilestarikan.
Untuk mendapatkan artikel informatif lainnya, kunjungi website Universitas123.