Definisi sistem informasi geospasial yaitu sebuah sistem informasi yang berhubungan dengan lokasi dan juga keberadaan sebuah objek pada permukaan bumi. Pada saat ini, terdapat sebuah tren menggunakan informasi geospasial, seperti pembuatan peta yang mengarah pada berbagai pembuatan peta skala besar, seperti contoh skala 1:50.000. Peta-peta skala besar tersebut sangat membantu untuk merancang tata ruang pada area desa atau kota.
Sistem informasi geospasial dibutuhkan untuk penerapan kebijakan pembangunan yang efektif dan juga efisien. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial, Badan Informasi Geospasial mempunyai tugas utama dan fungsi lebih luas, tidak hanya melakukan koordinasi dan melakukan kegiatan survey pemeetaan untuk menghasilkan peta.
Akan tetapi juga membangun Informasi Geospasial yang bisa dipertanggungjawabkan dan bisa diakses lebih mudah, menjadi regulator, eksekutor, dan juga koordinator pembangunan Informasi geospasial Dasar, pembangunan Informasi Geospasial Tematik, dan juga pembangunan arsitektur Informasi Geospasial.
Manfaat Sistem Informasi Geospasial
Berikut adalah beberapa manfaat dari sistem informasi geospasial:
1. Membantu Memanfaatkan Potensi Wilayah
Dengan memanfaatkan sistem informasi geospasial atau SIG, maka setiap wilayah bisa memanfaatkan potensinya. Tidak hanya untuk sumber daya alam, tetapi juga potensi lainnya yang ada di wilayah tersebut.
Apa itu potensi wilayah adalah kemampuan tiap wilayah dalam bentuk sumber daya sehingga bisa digunakan, dieksplor, dan diambil manfaatnya agar berkembang secara lanjut sehingga bisa menciptakan kemampuan wilayah memadai.
2. Pemanfaatan Ruang dan Zonifikasi Lahan
Dari Sistem Informasi Geografis, maka dapat membantu pembangunan dalam hal pemanfaatan ruang supaya sesuai kondisi fisik dan sosial. Contohnya ruang perkotaan, perdesaan, kawasan industri, permukiman, kawasan pertanian, dan lainnya.
SIG juga dapat membantu untuk menemukan zonifikasi lahan sesuai karakteristik lahan yang sudah ada. Contohnya, zonifikasi perkotaan untuk daerah permukiman, perdagangan, industri, perkantoran, jalur hijau dan fasilitas umum. Zonifikasi perdesaan cenderung mengarah pada sektor pertanian dan juga permukiman.
3. Memudahkan Pengawasan Daerah Rawan Bencana Alam
SIG juga besar manfaatnya untuk membantu negara dalam memantau, mencegah, dan membuat rencana pembangunan kembali pada daerah rawan bencana alam. Pada bidang sosial budaya, SIG dapat bermanfaat untuk mengetahui potensi juga persebaran penduduk, mengetahui pendataan serta pengembangan jaringan transportasi, kawasan industri, pusat pertumbuhan dan pembangunan penduduk, sekolah, pendataan juga pengembangan permukiman.
4. Pemetaan Lingkungan
Pada pemetaan lingkungan, SIG punya kontribusi besar untuk memetakan kondisi lingkungan, melakukan pengukuran, monitoring, juga pemodelan. Contoh, pemetaan wilayah erosi, pemantauan perubahan lingkungan, dan pemetaan kawasan budidaya.
Selain itu, juga membantu memetakan kondisi pada kawasan lindung, pemetaan tata ruang, wilayah potensial SDA dan juga lingkungan hidup, serta penentuan lokasi pemanfaatan lahan.
5. Perkembangan Sosial dan Budaya
Sistem Informasi Geografis sangat penting dalam bidang sosial budaya. Dari sistem tersebut, maka negara dapat mengetahui potensi maupun persebaran penduduk. Selain itu juga berguna untuk mengetahui pendataan maupun pengembangan jaringan transportasi yang sangat penting dalam pembangunan.
Dari SIG, pusat pertumbuhan juga pembangunan penduduk lebih tertata, termasuk untuk area sekolah, kawasan industri, pendataan dan juga pengembangan permukiman.
