Pedoman Wawancara untuk Penelitian

Bacaan Umum
Universitas123 | 15 January 2022
Pedoman Wawancara untuk Penelitian

Pedoman wawancara dalam sebuah penelitian adalah hal penting. Sebelum melakukan proses wawancara peneliti memerlukan panduan yang digunakan untuk membantu mengarahkan narasumber pada topik penelitian dan rumusan masalah yang ingin diketahui.

Dalam penelitian, proses wawancara sangat bermanfaat untuk mendapatkan cerita dibalik pengalaman narasumber. Pewawancara dapat mencari informasi tentang suatu topik yang memiliki kaitan dengan penelitian. Wawancara juga dapat digunakan untuk tindak lanjut terhadap responden tertentu pada kuisioner, misalnya untuk menyelidiki lebih lanjut tanggapan responden terhadap penelitian.

Macam-macam Pedoman Wawancara

Ada berbagai macam jenis pedoman dalam wawancara yang harus kamu ketahui, seperti berikut.

  • Wawancara informal dengan pendekatan percakapan. Wawancara ini tidak memberikan pertanyaan yang telah ditentukan. Jadi proses wawancara bisa terbuka tetapi tetap disesuaikan dengan sifat dan prioritas narasumber, waktu wawancara, dan pewawancara.
  • Wawancara pendekatan panduan umum. Pendekatan panduan ini memiliki tujuan untuk memastikan bahwa bidang informasi umum yang sama dikumpulkan dari beberapa orang atau narasumber. Hal tersebut membuat fokus pendekatan percakapan jauh lebih banyak, tetapi masih memiliki kemungkinan untuk tingkat kebebasan dan kemampuan beradaptasi demi mendapatkan informasi dari narasumber.
  • Wawancara standar dan terbuka. Pedoman wawancara ini menggunakan pertanyaan terbuka yang sama ditanyakan kepada semua narasumber. Pertanyaan terbuka merupakan responden memiliki kebebasan untuk menjawab pertanyaan. Pendekatan ini dapat memfasilitasi wawancara yang lebih cepat dan lebih mudah dianalisis maupun dibandingkan.
  • Wawancara tertutup dengan responden tetap. Jadi responden atau narasumber ini akan diwawancarai dengan pertanyaan yang sama dan diminta untuk memilih jawaban dari berbagai macam alternatif yang sama. Format ini membantu mereka agar tidak berlatih dalam wawancara.

Pedoman wawancara sangat dibutuhkan dalam proses penelitian untuk membuat data lebih valid.

Proses Penyusunan Pedoman Wawancara Penelitian

Proses penyusunan pedoman wawancara juga perlu diperhatikan. Ada beberapa proses yang membantu kamu untuk menyediakan pedoman untuk wawancara dengan baik, seperti berikut.

1. Pertanyaan Wawancara Berbeda dengan Pertanyaan Penelitian

Faktor pertama yang harus kamu ketahui adalah pertanyaan wawancara berbeda dengan pertanyaan penelitian. Untuk pertanyaan penelitian akan menjelaskan tentang masalah yang ingin dipelajari. Akan sulit bagi kamu untuk mengajukan pertanyaan penelitian literal kepada orang lain terkait identifikasi masalah.

Misalnya, jika kamu ingin mengetahui Mengapa pelajar saling melakukan bullying, maka kamu tidak bisa bertanya kepada mereka dengan bahasa “mengapa kamu mengejeknya?”. Pertanyaan penelitian biasanya terlalu luas untuk dijadikan pertanyaan wawancara yang produktif

Jika kamu memiliki beberapa pertanyaan penelitian, maka harus disusun rencana pengumpulan data terlebih dahulu. Hal tersebut akan membantu kamu untuk mengumpulkan bukti secara Kredibel dengan pertanyaan penelitian.

2. Pikirkan Setiap Pertanyaan dengan Baik

Sebelum melakukan proses wawancara, kamu harus memikirkan bahwa pertanyaan wawancara untuk penelitian harus sesuai dengan topik penelitian. Melalui wawancara yang sedang kamu lakukan, pastikan rumusan masalah dalam penelitian bisa terjawab.

Setiap narasumber atau responden yang kamu ajak untuk wawancara pasti bisa menjawab pertanyaan, meskipun ternyata tidak benar-benar berpikir banyak tentang topik penelitian kamu. Ketika narasumber setuju untuk diwawancarai, mereka berusaha membantu dengan menawarkan apapun yang yang dipahami tentang topik penelitian.

Oleh karena itu kamu harus memikirkan cara mengajukan pertanyaan yang jawabannya sesuai dengan apa yang sedang diteliti. Pikirkan setiap pertanyaan dengan baik dan cobalah membuat responden menjawab dengan jelas setiap pertanyaan.

3. Ajukan Pertanyaan dan Tulis Jawaban

Setelah berhasil membuat rangkaian pertanyaan yang sesuai dengan penelitian kamu untuk responden, lakukan wawancara dengan suasana yang nyaman bagi responden sehingga mereka bisa menjawab sesuai dengan kemampuan.

Kamu bisa merekam hasil wawancara agar memudahkan untuk mengulas kembali menjadi bukti penelitian. Tidak hanya merekam, kamu juga bisa menulis poin-poin penting terhadap jawaban responden di Catatan Kecil.

Hal tersebut akan memudahkan kamu untuk mengetahui jawaban responden berkaitan dengan penelitian atau tidak. Jika jawaban responden ternyata kurang jelas, kamu bisa meminta untuk menjelaskannya lebih rinci secara perlahan-lahan.

Penutup

Pedoman wawancara penelitian sangat penting untuk dipahami. Melalui pedoman tersebut kamu bisa melakukan wawancara dengan narasumber atau responden sesuai dengan topik penelitian.

Banner Konsultation
+62

Raih Beasiswa, Wujudkan Cita-cita!

Dapatkan Kesempatan Meraih Beasiswa Dari Berbagai Negara Dan Kampus Ternama!

Raih Beasiswa, Wujudkan
Cita-cita!

Dapatkan Kesempatan Meraih Beasiswa Dari
Berbagai Negara Dan Kampus Ternama!

Profil

Universitas123
Logo
Please Wait