Pengalaman kuliah di Italia mungkin akan bisa menjadi pandangan awal bagi kamu yang berniat untuk melanjutkan pendidikan tinggi di negara ini. Italia termasuk salah satu daerah di Eropa yang memiliki kualitas pendidikan sangat bagus.
Di negara tersebut ada banyak sekali mahasiswa asing yang melanjutkan pendidikan tinggi. Salah satunya adalah Anindya Fitriani yang berasal dari Jakarta dan mengambil jurusan Product Service System Design di kampus Politecnico, Milano, Italia.
Kuliah di Italia Tentu saja sangat berbeda dengan Indonesia. Kamu akan menemukan berbagai macam hal baru, mulai dari bahasa, segi budaya, kebiasaan masyarakatnya, dan masih banyak lagi hal lain. Maka dari itu belajar dari pengalaman orang lain mungkin akan membantu kamu untuk sedikit mengenal lebih awal.
Jurusan PSSD Anindya Fitriani di Italia
Awalnya Anindya Fitriani tertarik untuk melanjutkan pendidikan mater. Tidak ada tujuan spesifik akan menuju negara mana, sebab Ia tidak pernah terpikirkan untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Italia.
Kemudian Anindya Fitriani di terima Produksi Service System Design atau PPSD yang merupakan salah satu jurusan program Master dengan masa pendidikan 2 tahun. Jika di Italia disebut juga dengan Laurea Magistrale.
Jurusan ini membantu Anindya untuk mempelajari bagaimana mendapatkan solusi inovatif dengan mengintegrasikan produk, space, service, dan komunikasi dari sebuah arti dan fungsi. Kuliah di Italia membuat Anindya lebih disiplin dan belajar berbagai macam memahami setiap mata kuliah dengan baik.
Sistem Kuliah di Italia
Sistem perkuliahan di Italia menggunakan sistem kredit menggunakan CFU dan paling tinggi 30 atau Tentra Laude. Jadi Tentra Laude adalah nilai paling tinggi, biasanya jika di Indonesia mendapatkan IPK 4. CFU di Italia sama seperti SKS dan harus menuntaskan 120 CFU untuk menyelesaikan pendidikan magister.
Kamu bisa mengambil beberapa mata pelajaran dalam setiap semester sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh pihak kampus di Italia. Untuk bisa lulus kamu harus mendapatkan nilai 18 untuk batasan minimal. Tetapi jika berhasil mendapatkan 30 maka kamu akan dapatkan cumlaude the highest grade.
Gambaran kehidupan di Italia
Sebagai salah satu mahasiswa asing mungkin kamu pada awalnya akan merasa kurang nyaman dengan pola kehidupan di Italia. Namun sebenarnya hal tersebut cukup wajar dan akan terbiasa dalam beberapa hari ke depan.
Pengalaman kuliah di Italia dari Anindya Fitrinya untuk gambaran kehidupan mulai dari tempat tinggal dan kelinci bisa jadi contoh si kecil buat kamu. Mahasiswa S2 di Italia ini menyewa double room dalam satu kamar dalam jangka 1 tahun. Kebetulan Ia juga mendapatkan teman kamar anak Indonesia.
Jadi di dekat kampus Anindya Fitriani ada penyewaan tempat tinggal bagi mahasiswa asing. Biaya sewa apartemen untuk double room sekitar 625 Euro per bulan. Apartemen ini juga dekat dengan tempat belanja atau supermarket kecil untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan untuk transportasi, Italia memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Jadi di dekat apartemen Anindya Fitriani ada bus, trem, maupun kereta. Ada juga metro yang dekat dengan apartemen, jadi tidak harus menggunakan kereta maupun bus terlebih dahulu. Ada bike sharing juga loh, bagi kamu yang tertarik untuk menggunakan sepeda.
Cuaca di Milan memang berbeda sebab ketika musim gugur rasanya sudah mulai dingin dan berkabut bahkan kadang lumayan tebal. Cuacanya di Milan berubah cepat, tiba-tiba dingin kemudian panas. Jadi disarankan kamu harus menggunakan baju berlapis-lapis saja daripada langsung menggunakan pakaian tebal.
Kesimpulan
Pengalaman kuliah di Italia milik orang lain akan menjadi pandangan awal bagi calon mahasiswa. Kamu bisa juga melanjutkan pendidikan S1 maupun S2 di Italia dengan berbagai macam program beasiswa. Italia memiliki beberapa kampus terbaik yang bisa dijadikan tujuan untuk melanjutkan pendidikan tinggi loh.
