Apa itu gap year? Mungkin kamu sering mendengar istilah tersebut di sekolah. Jadi, gap year merupakan periode ketika seseorang memutuskan untuk istirahat sejenak dari proses pendidikan formal, baik masa sekolah maupun masa kuliah.
Misalnya, setelah lulus SMA, kamu memutuskan untuk tidak langsung melanjutkan pendidikan tinggi. Hal tersebut membuat kamu mengambil gap year atau sabbatical year. Ada banyak alasan yang mendasari seseorang untuk mengambil keputusan tersebut.
Pengertian Tentang Gap Year dan Sejarahnya
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa gap year merupakan periode yang dapat kamu ambil ketika ingin rehat sejenak dari proses pendidikan formal. Memutuskan untuk berhenti sejenak dalam pendidikan formal bukan berarti kamu gagal atau menghambat kesuksesan. Memutuskan pilihan gap year bisa menjadi keputusan terbaik karena kesuksesan bisa diraih siapapun.
Jika dilihat dari sejarahnya, konsep istilah ini bermula dari tradisi pemuda Jerman ketika perang dunia ke-1. Pada saat itu, banyak pemuda Jerman yang memutuskan untuk berhenti sekolah sejenak dan keliling Eropa. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan jati diri dan membuat lebih dewasa.
Akhirnya, konsep tersebut mulai menyebar hingga seluruh dunia, mulai dari kawasan Asia, Amerika, bahkan hingga Afrika. Di Indonesia sendiri, memutuskan untuk gap year masih dianggap belum wajar. Sekalipun banyak orang yang menggunakan keputusan tersebut.
Nah, gap year ini sangat bervariatif dan banyak faktor yang bisa mempengaruhi setiap siswa untuk mengambil gap year.
Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan Gap Year
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa banyak alasan ataupun faktor-faktor yang membuat seseorang bisa mengambil gap year, berikut ini beberapa di antaranya.
Belum Menemukan Jurusan dan Kampus Tepat
Faktor pertama mengapa banyak orang yang memutuskan untuk mengambil gap year adalah karena belum menemukan jurusan dan kampus tepat. Nah, hal tersebut bisa dikarenakan kurangnya informasi yang didapatkan pelajar.
Hal tersebut membuat pelajar tidak bisa membaca situasi dan kondisi sehingga akan semakin sulit untuk mengambil keputusan kuliah di mana dan jurusan apa yang sesuai. Misalnya, prodi yang jadi trend saat ini adalah teknologi digital. Setiap siswa bisa memilih kampus terbaik dengan prodi tersebut agar tidak perlu mengambil gap year.
Finansial Keluarga Kurang Stabil
Faktor selanjutnya bisa dikarenakan masalah finansial keluarga yang kurang stabil. Untuk bisa mengatasi hal tersebut, banyak perguruan tinggi yang menyediakan kesempatan luas bagi generasi muda yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi. Kamu bisa mengikuti berbagai macam program beasiswa.
Finansial menjadi salah satu faktor paling penting ketika memutuskan untuk melanjutkan pendidikan formal. Keputusan untuk mengambil pendidikan tinggi harus dirundingkan dengan baik bersama kedua orang tua. Kamu harus tahu kemampuan orang tua kamu apa sesuai dengan kampus yang akan dipilih, jurusannya, dan lama waktu studi.
Jika dirasa keluarga masih belum mampu untuk membantu kamu melanjutkan pendidikan tinggi, maka keputusan mengambil gap year juga tidak ada salahnya. Sembari menunggu, kamu dapat mencoba untuk bisa ikut program beasiswa untuk jurusan yang kamu inginkan ya.