Dalam kehidupan sehari-hari mungkin kamu sering menemukan beberapa kalimat yang bertele-tele. Kalimat yang bertele-tele biasanya cukup panjang tetapi tidak mudah dipahami. Nah, jika kamu menemukan kalimat tersebut itu adalah salah satu kalimat tidak efektif.
Ketika kamu membaca sebuah informasi yang ditulis dengan kalimat yang cukup panjang dan bertele-tele, tentu akan membuat minat membaca semakin berkurang. Tujuan kamu membaca adalah mendapatkan informasi dengan singkat, padat, namun jelas.
Kalimat tersebut adalah salah satu contoh dari jenis kalimat tidak efektif. Namun, biasanya hal tersebut memang tidak disadari oleh penulis. Lantas bagaimana dengan kalimat yang efektif?
Apa Itu Kalimat Efektif?
Pengertian dari kalimat efektif merupakan kalimat yang susunannya mudah dipahami dan kalimat tersebut bisa disampaikan dengan tepat kepada pembaca maupun pendengar.
Kalimat bisa dikatakan efektif jika ada gagasan di dalamnya dan mampu diterima oleh pembaca maupun pendengar. Jadi setiap pembaca dan pendengar, mampu menangkap maksud dan tujuan dari penulis maupun pembicara. Kalimat yang dipahami tersebut tidak memiliki arti yang menyimpang.
Kalimat efektif ini juga termasuk pertanyaan yang sering keluar di soal TPS UTBK, lho. Jadi kamu juga harus memahami kalimat tersebut dengan baik jika ingin lolos masuk perguruan tinggi negeri jalur SBMPTN.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
Untuk bisa memahami penggunaan kalimat efektif, kamu harus tahu ciri-ciri dari kalimat tersebut. Berikut ini beberapa ciri-ciri yang bisa kamu gunakan untuk membedakan mana yang kalimat efektif dan bukan :
Memiliki unsur subjek dan predikat
Hal pertama yang bisa membantu kamu untuk mengetahui bahwa kalimat tersebut efektif adalah adanya unsur subjek dan predikat. Struktur kalimat efektif biasanya mengandung unsur kalimat minimal subjek dan predikat.
Contoh : Tika belajar di kamar.
Pada kalimat tersebut “ Tika” adalah subjek. Sedangkan belajar adalah predikat. Jadi kalimat tersebut termasuk kalimat efektif, sebab juga memberikan informasi yang jelas dan tidak bertele-tele.
Hemat kata
Kalimat efektif ini biasanya hemat kata. Artinya dalam proses penyusunan kalimat, penggunaan kata, frasa maupun bentuk lainnya tidak diperlukan dan harus dihindari. Berikut caranya :
- Hindari pengulangan subjek. Apabila kalimat tersebut hanya memiliki satu penyebutan subjek maka tidak perlu diulang. Contoh : “Karena tidak enak badan, Budi tidak masuk sekolah.”
- Hindari sinonim kata. Apabila di dalam kalimat tersebut terdapat 2 kata dengan arti yang sama sebaiknya menggunakan satu saja. Contoh : “Dia rajin berlatih agar menang.”
- Perhatikan bentuk kata jamak. Apabila kalimat tersebut sudah memiliki kata yang bermakna jamak kamu tidak perlu menambahkan kata lain yang bermakna jamak. Contoh : “Hadirin dimohon berdiri.”
Beberapa cara tersebut bisa membantu kamu untuk menulis sebuah kalimat efektif yang hemat kata.
Memiliki makna yang tepat
Kalimat efektif juga memiliki makna yang tepat. Jadi kalimat tersebut hanya memiliki satu arti atau makna dan tidak ambigu. Maka dari itu perlu diperhatikan penggunaan kata maupun diksinya.
Kelogisan bahasa
Ciri-ciri selanjutnya kalimat efektif harus memiliki kelogisan bahasa. Ide pada kalimat efektif dapat diterima oleh akal dan penulis sesuai dengan ejaan yang telah berlaku.
Menggunakan ejaan dan kaidah kebahasaan baku
Penulisan kalimat efektif menggunakan bahasa Indonesia harus sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI. Apabila kamu sudah mengacu pada KBBI maka kalimat yang dibuat akan menggunakan bahasa baku.
Sebagai kesimpulan, jadi kalimat efektif adalah kalimat yang susunannya lebih mudah dipahami dan bisa memberikan informasi dengan jelas kepada pembaca. Ada beberapa ciri-ciri kalimat efektif seperti tersedia subjek dan predikat, hemat kata, memiliki makna yang tepat, kelogisan bahasa dan ejaan yang sesuai dengan kaidah bahasa baku.
Demikianlah informasi mengenai kalimat efektif yang dapat kami bagikan untukmu. Untuk mendapatkan informasi menarik lainnya yang dapat menambah pengetahuan, kunjungi website Universitas123.
