Psikologi pendidikan banyak memberikan pengetahuan tentang anak sebagai pelajar, bagaimana anak belajar, juga seperti apa guru memberi motivasi anak agar belajar. Selain itu, psikologi pendidikan terkait bagaimana guru mengevaluasi hasil belajar. Adapun tujuan belajar ilmu psikologi pendidikan adalah untuk mengerti dan meningkatkan proses belajar dan pembelajaran.
Kesimpulan dari paham psikologi pendidikan yaitu menciptakan cara belajar dan membuat peserta didik mempunyai keinginan belajar. Pada dasarnya pendidikan adalah proses pembentukan peserta didik dengan cara efektif dan berhasil, maka harus adanya kualifikasi atau kecakapan dalam psikologi pendidikan.
Teori-Teori Psikologi Pendidikan
Sistematika psikologi dalam pendidikan adalah sub-disiplin psikologi yang menyelidiki masalah-masalah psikologi dalam pendidikan yang selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk konsep, teori dan metode sebagai solusi dari masalah-masalah itu.
Selain itu psikologi pendidikan menjelaskan serta karakteristik atau pola pembelajaran yang di sesuaikan berdasarkan usia (perkembangan kognitifnya). Salah satu contoh belajar sesuai usia yaitu apabila peserta didik berusia 5 tahun, menggunakan metode pembelajaran dengan sambil bermain. Jika sudah usia remaja bisa diterapkan metode belajar dengan diskusi kelompok. Ada beberapa kumpulan teori psikologi pendidikan yang menjadi bagian dari konsep dasar pelaksanaan psikologi.
1. Teori Behavioristik (Behaviorisme)
Teori psikologi pendidikan yang pertama menjelaskan pengamatan perubahan tentang tingkah laku yang mendapat pengaruh dari peristiwa di sekitar. Teori tersebut memandang dari segi belajar bisa terjadi karena operant conditioning, yaitu apabila peserta didik belajar dengan baik dan hal itu bisa meningkatkan kualitas belajarnya.
Berasal dari kata "Behave" artinya berperilaku dan "Isme" artinya aliran, kesimpulannya teori Behavioristik penekanannya pada tingkah laku.
2 Teori Kognitif (Bruner)
Teori kognitif memiliki acuan bagaimana cara mengembangkan fungsi kognitif individu sehingga belajar menjadi maksimal. Fungsi kognitif penting karena bisa memberikan pengaruh perkembangan peserta didik dalam proses pendidikan dan sebagai ukuran mensukseskan proses pembelajaran.
Teori kognitif erat kaitannya dengan proses belajar. Kognisi merupakan kemampuan secara psikis atau mental manusia, termasuk kemampuan mengamati, melihat, menyangka, memperhatikan, menduga dan menilai. Sedangkan kata lain, kognisi merujuk pada konsep tentang pengenalan. Teori kognitif menyatakan bahwa proses belajar tercipta sebab ada variabel penghalang pada aspek-aspek kognisi seorang pelajar.
3. Teori Humanisme (Carl R.Roger)
Teori ini mengutamakan keterkaitan individual peserta didik secara menyeluruh, karena belajar tidak akan berlangsung apabila tidak ada keterkaitan emosional peserta didik.
Pada teori humanisme menjelaskan bahwa peserta didik bisa menentukan apa yang ingin dipelajari, mengusahakan dan memberi nilai proses pembelajarannya sendiri, sehingga merasa perlu motivasi dari dalam diri. Teori ini menekan pada perkembangan positif. Melakukan pendekatan fokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan dapat mengembangkannya.
4 Teori Konstruktivisme
Giambatista Visco, 1710 berpendapat bahwa orang hanya dapat benar-benar paham terhadap apa yang dikonstruksikan sendiri. Sedangkan teori konstruktivisme ada teori psikologi pendidikan mengenai filsafat belajar.
Demikian konsep dasar psikologi pendidikan dan beberapa teori yang bisa menambah wawasan kamu. Sekarang, kamu jadi lebih siap mempelajari hal-hal lainnya tentang psikologi pendidikan.