Pengertian Majas Hiperbola dan Ciri-Cirinya

Bacaan Umum
Universitas123 | 06 January 2022
Pengertian Majas Hiperbola dan Ciri-Cirinya

Apa itu majas hiperbola? Ketika kamu duduk di sekolah dasar, mungkin KAMU sudah sering mendengar tentang majas. Pelajaran majas ini bisa didapatkan di mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ada banyak sekali jenis majas dan salah satunya adalah majas hiperbola.

Memahami arti dari majas membantu kamu untuk mengerti penggunaannya dalam sebuah kalimat atau percakapan. Setiap majas pasti memiliki maknanya masing-masing. 

Pengertian Majas Hiperbola

Majas adalah salah satu gaya bahasa untuk bisa membuat suasana dari sebuah kalimat agar semakin hidup. Penggunaan majas ini sangat biasa bagi beberapa penulis. Majas tersebut bisa menjadi ungkapan untuk menghidupkan sebuah kalimat. Majas juga bisa melakukan penyimpangan dari makna suatu kata yang biasa digunakan.

Nah, majas hiperbola adalah salah satu jenis majas yang sering ditemui. Majas hiperbola ini bisa mengungkapkan arti yang berlebihan dan tidak masuk akal.

Majas hiperbola memiliki ciri-ciri yang akan membantu kamu untuk lebih mudah mengetahui ketika ada orang yang menggunakannya, seperti berikut. 

  1. Gaya bahasa selalu dilebih-lebihkan, sehingga bisa disampaikan pada kalimat yang terasa lebih heboh daripada kenyataannya.
  2. Gaya bahasa terlihat dramatis.
  3. Gaya bahasa majas hiperbola seperti tidak masuk akal.
  4. Gaya bahasa memberikan pengaruh kuat untuk mendengar dan membaca.

Majas ini sering digunakan di puisi-puisi, dengan kesan yang dramatis membuat pembaca terkadang ikut merasakan emosi dari puisi tersebut. 

Contoh Majas Hiperbola

Jika kamu masih merasa penasaran dengan majas hiperbola, berikut ini contoh dari majas hiperbola.

  • Ucapannya benar-benar menikam hati.
  • Perasaan Jono remuk redam, mengetahui istrinya tengah berselingkuh.
  • Pekerjaan ini bisa memeras segala tenaga dan pikiran.
  • Andi rela menguras semua isi dompet dan tabungannya demi pujaan hatinya.
  • Semangat para pejuang benar-benar terbakar ketika kata-kata Bung Karno terdengar lantang.
  • Hati wanita itu terguncang sebab belaian pria pujaan hatinya.
  • Motornya dipacu secepat kilat karena Dika terburu-buru.
  • Juri merasa terhina setelah mendengar suara Rachel. 
  • Bersamaan dengan air mata yang mengalir, doa ibu terus dipanjatkan untuk kebaikan putra-putrinya. 
  • Hatiku terasa meleleh melihat ketampanan dan kelembutan dia kepada keluargaku. 
  • Tangisannya terus membanjiri pemakaman anaknya yang menyisakan penyesalan sang ibu.
  • Tas temanku rasanya berton-ton beratnya, kira-kira apa saja barang yang dibawa?
  • Para ibu merasa tersesat saat mendengar kisah Maia Estianty.
  • Suaranya seperti Giant di kartun Doraemon dan hanya akan membuat semua orang gendang telinganya pecah. Jadi, jangan suruh dia menyanyi.
  • Habiskan makanan di piring mu. Harga seporsi ayam goreng di sini biasa saja, tetapi bagi orang di luar sana harganya selangit.

Beberapa contoh tersebut adalah kalimat dengan penggunaan majas hiperbola. Kalimat tersebut memiliki makna yang sebenarnya sederhana, namun dilebih-lebihkan penggunaan gaya bahasanya.

Banner Konsultation
+62

Raih Beasiswa, Wujudkan Cita-cita!

Dapatkan Kesempatan Meraih Beasiswa Dari Berbagai Negara Dan Kampus Ternama!

Raih Beasiswa, Wujudkan
Cita-cita!

Dapatkan Kesempatan Meraih Beasiswa Dari
Berbagai Negara Dan Kampus Ternama!

Profil

Universitas123
Logo
Please Wait