Prinsip-Prinsip Dalam Akuntansi yang Harus Kamu Ketahui

Bacaan Umum
Universitas123 | 27 December 2021
Prinsip-Prinsip Dalam Akuntansi yang Harus Kamu Ketahui

Prinsip-prinsip akuntansi merupakan landasan atau acuan dalam melengkapi sistem akuntansi yang akan diterapkan dalam suatu perusahaan. Penggunaan pedoman ini mengarah pada penilaian asli dari item pembukuan agar tidak menimbulkan perbedaan atau masalah. Selain itu, laporan anggaran sebagai bentuk produk dalam akuntansi harus bisa diinterpretasikan dengan teliti dan dipahami oleh semua pihak yang memerlukan informasi akuntansi.

Oleh karena itu, diperlukan adanya konsistensi dalam pengembangan metode akuntansi. Karena pada dasarnya, setiap negara memiliki standar pembukuan yang berbeda dan beragam. Hal itu diubah sesuai dengan kebutuhan dan elemen berbeda yang ada di setiap negara. Di Indonesia, standar akuntansi dikelola oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). IAI merupakan sebuah badan yang mengarahkan pengaturan dan pedoman pembukuan yang berlaku di Indonesia.

Adapun prinsip prinsip Akuntansi yang ditetapkan dan wajib untuk Anda ketahui adalah sebagai berikut.

1. Prinsip Entitas Ekonomi

Prinsip Entitas Ekonomi atau aturan solidaritas substansi dicirikan sebagai gagasan dari elemen bisnis atau kesatuan usaha. Dengan kata lain, dalam penerapannya, akuntansi/pembukuan menerima bahwa organisasi adalah elemen keuangan yang tetap tunggal dan terisolasi dari substansi moneter lainnya dan kepemilikan swasta.

Dengan cara ini, pembukuan mengisolasi dan mengenali semua pertukaran pencatatan, dua sumber daya, dan kewajiban organisasi serta pemilik individu organisasi.

2. Standar Periode Akuntansi

Dalam standar kerangka waktu pembukuan atau pedoman kerangka waktu, penilaian dan pengumuman moneter organisasi dibatasi oleh kerangka waktu tertentu. Misalnya, sebuah organisasi mempertahankan bisnisnya bergantung pada periode pembukuan dari 1 Januari hingga 31 Desember.

3. Prinsip Biaya Otentik

Aturan ini mengharuskan setiap transaksi baik besar maupun kecil atau administrasi lain yang didapat kemudian dicatat tergantung pada setiap biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya. Misalnya ketika sebuah organisasi perlu membeli sebuah bangunan yang promosinya menghabiskan biaya 150 juta, tetapi setelah mengaturnya hanya 100 juta. Yang dinilai atau dicatat adalah nilai yang disepakati, yaitu 100 juta.

4. Pedoman Satuan Moneter

Dalam pedoman pembukuan ini, pencatatan kurs hanya dinyatakan sebagai uang dan tidak termasuk hal-hal yang non-subyektif. Semua catatan dibatasi untuk semua yang dapat diperkirakan dan dihargai dalam satuan kas. Pertukaran non-subyektif (kualitas, prestasi, dll) tidak dapat dipertanggungjawabkan atau tidak dapat dianggap dan dinilai sebagai uang tunai.

5. Prinsip Kontinuitas Bisnis

Standar ini menerima bahwa elemen keuangan atau bisnis akan berjalan terus-menerus atau konsisten tanpa disintegrasi atau akhir, kecuali jika ada situasi tertentu yang dapat menyangkalnya.

6. Prinsip Kejujuran Total

Laporan anggaran harus memiliki aturan kejujuran total dalam memperkenalkan data yang mencerahkan dan sepenuhnya mendidik. Dengan asumsi ada data yang tidak dapat dimasukkan dalam laporan anggaran, data tambahan diberikan sebagai komentar atau koneksi.

7. Prinsip Pengakuan Pendapatan

Pendapatan muncul karena ekspansi sumber daya yang diciptakan oleh latihan bisnis, seperti kesepakatan, pembagian pendapatan, dan lain-lain. Pendapatan dirasakan ketika ada keyakinan tentang jumlah nyata, baik besar atau kecil, yang dapat diperkirakan secara tepat dengan sumber daya yang diperoleh dari penawaran tenaga kerja dan produk.

8. Pedoman Rapat

Alasan mengkoordinasikan dengan standar dalam pembukuan penting adalah bahwa pengeluaran dikoordinasikan dengan gaji sepenuhnya dimaksudkan untuk menentukan ukuran keuntungan bersih untuk setiap periode. Sebuah model adalah pertukaran gaji yang tidak pantas. Pedoman ini sangat tunduk pada kepastian pendapatan, dalam hal pengakuan pendapatan ditunda, maka beban biaya tambahan tidak mungkin.

9. Prinsip Konsistensi

Aturan konsistensi dicirikan sebagai standar pembukuan dasar yang digunakan dalam perincian moneter yang ditetapkan dan digunakan secara handal (tidak mengubah teknik dan metodologi). Tujuannya agar rangkuman anggaran selanjutnya dapat mengukur sampai dengan laporan fiskal pada periode yang lalu sehingga dapat memberikan keuntungan lebih kepada klien.

10. Prinsip Materialitas

Standar pembukuan memiliki titik konsistensi, semua hal dipertimbangkan. Bagaimanapun, tidak semua aplikasi pembukuan setuju dengan hipotesis yang ada. Semuanya diterapkan sesuai dengan domain pembukuan yang diatur untuk klien laporan fiskal.

Itulah prinsip-prinsip akuntansi yang harus kamu ketahui sebelum kamu terjun untuk berkarir di dunia akuntansi. Kalau kamu ingin mengetahui mengenai akuntansi lebih lebih dalam lagi, kamu dapat mengunjungi website universitas123.

Banner Konsultation
+62

Raih Beasiswa, Wujudkan Cita-cita!

Dapatkan Kesempatan Meraih Beasiswa Dari Berbagai Negara Dan Kampus Ternama!

Raih Beasiswa, Wujudkan
Cita-cita!

Dapatkan Kesempatan Meraih Beasiswa Dari
Berbagai Negara Dan Kampus Ternama!

Profil

Universitas123
Logo
Please Wait