Puisi tentang cita-cita kali ini akan membicarakan tentang impian, setiap dari kita pasti memiliki tujuan yang melahirkan semangat untuk menjalani kehidupan. Ada yang tujuannya ingin menjadi pilot, nahkoda, masinis, penulis, desain grafis, musisi, dan lain sebagainya. Hal ini umumnya dinamakan dengan cita-cita. Ada dua kategori manusia yang memperlakukan mimpinya, pertama dia yang berjuang konsisten meraih, dan kedua dia yang inkonsisten dan pada akhirnya pasrah dengan keadaan. Kalau kamu tipikal yang mana?
Sebuah mimpi sudah seharusnya diperjuangkan, setiap waktu yang kita lewati paling tidak ada sekian menit andil untuk mengupayakan mimpi kita. Yang mau jadi penulis, sempatkan waktu untuk menulis setiap harinya. Yang mau menjadi musisi, sempatkan waktu untuk berlatih alat musik atau vokal setiap harinya. Mimpi tidak terwujud begitu saja, kita adalah manusia yang paling peduli dan percaya dengan mimpi kita. Dengan kita mencintai mimpi kita, setiap proses dan lelah di dalamnya sudah semestinya kita rela untuk melakukannya.
Mimpi atau cita-cita merupakan perjuangan seumur hidup yang harus diwujudkan, kamu bisa saja menunda atau berhenti memperjuangkannya. Namun, perlu kamu ingat. Sampai kapanpun mimpi tidak akan pernah bisa mati, sang pepatah pun mengatakan: “Kamu tidak akan pernah bisa mematikan mimpi, karena ia akan bangkit di masa tua dalam bentuk penyesalan.” Berikut gambaran akan impian yang terwujud dalam bentuk puisi. Puisi tentang cita-cita ini berjudul: “Terbenam dan menari di alas masa depan.
Terbenam dan Menari di Alas Masa Depan
Lelah dan letih
Semua terjadi setiap harinya
Terjatuh dan bangkit lagi
Telah menjadi sebuah keharusan
Mimpi dan cita-cita memanggil bagai kicauan burung di ufuk barat
Teduh, sangat teduh
Pasir ini menyelimuti kakiku yang letih
Dapat kurasakan dengan jelas butirannya yang mengandung harapan
Sejauh mata memandang kulihat mentari mulai terbenam
Di bawah garis cakrawala warna merah mulai terlihat
Impian yang kuperjuangkan turun dengan sayap indahnya
Menarik tanganku dengan jemarinya yang selembut sutra
Ia berucap terima kasih karena tidak berhenti mengasihi
Ia terisak, air mata yang bening membasahi pipi yang indah itu
Parasnya yang anggun mengajakku menari di alas masa depan
Pada akhirnya impian yang terus kita perjuangkan dengan mengorbankan waktu, tenaga, bahkan keluarga. Suatu saat, impian tersebut yang akan menjaga kita. Tetap berjuang dan terus percaya bahwa kelak cita-cita kamu akan terwujud, semua hal baik yang kamu lihat hari ini adalah hasil dari manusia yang tidak pernah berhenti bermimpi di masa lalu. Dalam artian, mimpimu adalah harapan untuk generasi muda yang akan datang. Berjuang saat ini adalah cara untuk menuai harapan di masa yang datang untuk wujudkan Mimpi Menjadi Kenyataan.
Ada beragam cara agar kamu dapat lebih dekat dengan cita-citamu, salah satu yang paling efektif adalah dengan menargetkan impian dan batas waktu yang spesifik. Dengan demikian cita-cita kamu akan bersilih menjadi rencana, dan dengan adanya batas waktu tertentu kamu akan lebih termotivasi untuk meraihnya. Manusia cenderung tidak suka dengan batas waktu, namun perlu diingat, batas waktu yang justru akan mendorong kamu jauh lebih keras dari biasanya. Batas waktu akan menjadikan kamu jauh lebih konsisten dan disiplin.
Mulai sekarang cobalah untuk menulis cita-cita kamu beserta dengan tanggal ekspektasi yang kamu inginkan. Tempel di satu tempat yang mudah terlihat mata, bisa dinding atau laptop kamu. Semoga artikel puisi tentang cita-cita ini membantu kamu mewujudkan segenap impian, karena sejatinya cita-cita adalah harapan dari orang-orang yang selalu terjaga. Ingin membaca artikel lainnya? Kamu bisa langsung kunjungi website www.universitas123.com. Kamu juga bisa mendapatkan info menarik seputar dunia pendidikan dari dalam dan luar negeri, seperti cari universitas, beasiswa, jurusan, dan terdapat agenda acara juga yang pastinya akan menambah wawasan kamu. Tunggu apa lagi, kunjungi websitenya sekarang juga!