Skripsi tesis disertasi bagi para mahasiswa adalah hal yang paling sering didengar. Sekilas, semuanya tampak mirip, merupakan dokumen tertulis hasil karya mahasiswa akhir dengan penyusunan dan penulisan mengikuti kaidah penulisan baku, dibuat sistematis serta menggunakan metode ilmiah. Tugas akhir inilah yang nantinya akan kamu pertanggungjawabkan di depan penguji maupun dosen pembimbing.
Walaupun demikian, skripsi, tesis, dan juga disertasi merupakan tiga jenis tugas akhir yang tidak sama. Selain perbedaan pada jenjang pendidikan, tetapi juga termasuk kualitas dari isi dokumen tertulis. Berikut adalah perbedaan antara skripsi tesis disertasi:
1. Jenjang Pendidikan
Skripsi merupakan tugas akhir untuk mendapatkan gelajar sarjana. Berbeda dengan tesis yang merupakan karya ilmiah tertulis pada jenjang pascasarjana untuk meraih gelar S2 yaitu master. Sementara disertasi yaitu karya tulis ilmiah mahasiswa program doktoral atau dikenal dengan S3.
2. Permasalahan
Kedalaman permasalah yang dikupas juga menjadi salah satu perbedaan antara ketiga jenis tugas akhir tersebut. Skripsi membahas masalah dari pengalaman empirik, tidak mendalam. Sedangkan tesis berasal dari pengalaman empirik, sifatnya mendalam dan sangat teoritis.
Pada disertasi, penulisan membahas kajian teoritis dipadu dengan fakta empirik. Sehingga, disertasi menyuguhkan permasalah yang sangat spesifik dan mendalam.
3. Proses Penulisan
Proses penulisan berhubungan dengan kemandirian penulis sebagai peneliti ketika mengerjakan tugas akhir. Saat menyusun skripsi, kamu sebagai mahasiswa masih mendapatkan bimbingan intensif dengan porsi bimbingan dosen pembimbing sebesar 40%, sedangkan mahasiswa sendiri 60%.
Persentase tersebut merendah ketika mengerjakan tesis, karena bimbingan dosen hanya berperan sebesar 20%, sisanya yaitu 80% tergantung mahasiswa. Saat disertasi, penulis sebagai peneliti punya tanggung jawab sebesar 90%, sisanya adalah dari pembimbing.
4. Bobot Ilmiah
Dari segi akademik, skripsi mempunyai bobot ilmiah level rendah sampai sedang. Tesis mempunyai bobot ilmiah sedang hingga tinggi dengan pengembangan dan pendalaman teori juga penelitian yang kamu lakukan.
Disertasi memiliki bobot ilmiah paling tinggi. Sehingga, kamu sebagai mahasiswa harus menemukan sebuah teori baru atau disebut terobosan lain supaya dapat memperkaya bidang yang kamu geluti.
5. Cara Pemaparan
Berawal dari bobot ilmiah, kamu juga pasti dapat memperkirakan cara pemaparan setiap tugas ilmiah tersebut. Pada skripsi, lebih cenderung memaparkan penelitian secara deskriptif.
Pemaparan tesis dengan analisis serta deskriptif. Sedangkan pemaparan disertasi umumnya bersifat analitis untuk mengupas permasalahan yang kamu usung.
6. Model Analisis Serta Rumusan Masalah
Model analisis rendah hingga sedang, dengan jumlah rumusan masalah pada skripsi mulai satu sampai dua saja. Sedangkan tesis membutuhkan tiga rumusan masalah dengan model analisis level sedang sampai tinggi.
Disertasi menggunakan model analisis tinggi, dengan terdapat lebih dari tiga rumusan masalah.
7. Metode Statistik
Umumnya, skripsi memakai uji kualitatif maupun uji deskriptif, uji statistik non parametrik, uji hipotesis asosiatif, uji statistik parmetrik, juga uji hipotesis komparatif. Bisa juga dalam penulisan skripsi menggunakan regresi, uji beda, dan uji korelasi.
Sedangkan pada tesis menggunakan uji regresi ganda atau disebut kualitatif lanjut, multivariat lanjutan, multivariat, SEM, dan juga path analysis. Metode yang hampir sama juga dipakai dalam menulis disertasi dengan cakupan justru lebih berbobot dan kompleks.
8. Jenjang Pembimbing & Penguji
Pembimbing dan penguji harus mempunyai gelar minimal magister bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Sedangkan pada tesis, mahasiswa akan memperoleh bimbingan dosen pembimbing dan penguji bergelar doktor atau magister berpengalaman. Pada penulisan disertasi, kamu akan berhadapan dengan profesor dan doktor.
9. Publikasi Penelitian
Skripsi paling sedikit 20 daftar pustaka. Sehingga, bisa dipublikasikan pada ruang lingkup internal ataupun nasional. Pada tesis, harus terdapat paling tidak 40 daftar pustaka juga sebaiknya hasil penelitian yang dipublikasikan minimal sudah bertaraf nasional. Penulisan disertasi juga harus mempunyai paling sedikit 60 daftar pustaka supaya bisa dipublikasikan dalam level nasional ataupun internasional.
Kesimpulan
Perbedaan antara skripsi tesis disertasi yang harus kamu ketahui tidak hanya terletak pada jenjang pendidikan. Tetapi, juga ada banyak hal yang membedakan ketiga jenis karya ilmiah tersebut, mulai dari masalah yang diangkat, proses penulisan, bobot karya ilmiah, cara pemaparan, hingga publikasi penelitian.