Sebagai anak kuliah, menulis laporan mini riset merupakan salah satu tugas yang kamu terima dari dosen pengampu. Secara umum, tugas mini riset diberikan untuk syarat kelulusan mata kuliah tertentu. Masing-masing dosen mempunyai ketentuan khusus terkait susunan dan juga contoh dalam mini riset.
Susunan dalam mini riset sebenarnya mirip seperti standar karya tulis ilmiah. Mengetahui susunan dan contohnya bisa membantu agar kamu bisa membuat mini riset lebih mudah, secara baik dan benar.
Tujuan Pembuatan Mini Riset
Riset dilakukan karena manusia mempunyai pemikiran dan mampu melakukan berbagai siasat untu mengubah hidup supaya lebih mudah atau lebih nyaman. Dibutuhkan upaya pemecahan berbagai masalah kehidupan, dimana ilmu pengetahuan merupakan basis penting pada pencariannya.
Agar dapat membuat riset yang baik, maka wajib mengetahui apa itu tujuan dari riset. Riset adalah upaya yang dilakukan dalam mencari solusi sebuah masalah pada kehidupan sehari-hari menggunakan berbagai langkah sistematis dan ilmiah. Dari riset, maka diperoleh berbagai solusi dan kesimpulan ilmiah sebuah permasalahan sampai bisa dipraktekkan dan membawa perubahan baik.
Dalam penulisan laporan mini riset, tujuannya yaitu menghasilkan karya tulis ilmiah dari para mahasiswa, sehingga dosen bisa mengetahui apa ide dan pemikiran dari mahasiswa terkait sebuah pokok permasalahan. Tema yang bisa diangkat pada penulisan mini riset adalah bebas, bisa berupa ide riset, ide bisnis, atau sejenisnya.
Pelaksanaan dan Sistematika Pelaporan Mini Riset
Pada pelaksanaan mini riset, terdapat beberapa hal yang wajib kamu lakukan terlebih dahulu sebagaimana berikut:
- Menentukan topik apa yang diangkat pada mini riset.
- Menentukan dimana lokasi atau tempat pelaksanaan pada mini riset.
- Menentukan kapan waktu dalam melaksanakan mini riset.
- Mengajukan permohonan yaitu surat pengantar pada dosen pengampu untuk diberikan pada pimpinan lokasi pelaksanaan mini riset.
Jika permohonan mini riset telah mendapatkan persetujuan dari dosen pengampu mata kuliah tersebut dan pimpinan di lokasi, maka mahasiswa bisa memulai mini riset. Saat melakukan mini riset, maka mahasiswa diperbolehkan menerapkan berbagai ide kreatif untuk menyelesaikan masalah yang terjadi lalu menulisnya dalam bentuk laporan mini riset.
Berikut adalah sistematika pelaporan dalam mini riset:
- Naskah ditulis di atas kertas ukuran A4, diketik dengan spasi 1,5 dan menggunakan font Times New Roman ukuran 12. Batas pengetikan yaitu samping kiri 4 cm, samping kanan 3 cm, batas atas 3 cm, batas bawah 3 cm.
- Penulisan naskah minimal 5 halaman, maksimal 20 halaman termasuk dari pendahuluan hingga daftar pustaka.
- Menggunakan Bahasa Indonesia yang baku sesuai tata Bahasa dan ejaan yang sudah disempurnakan. Buat kalimat secara jelas, sederhana, dan dalam satu kesatuan. Gunakan istilah yang dapat dipahami dengan mudah, dan tidak boleh ada singkatan.
Berikut adalah sistematika dalam menulis hasil mini riset:
- Bagian muka
- Sampul muka
- Daftar isi
- Ringkasan sebanyak 1 halaman
- Bagian utama
- Bab 1: Pendahuluan
- Latar belakang masalah
- Tujuan dan manfaat
- Bab 2: Kerangka Pemikiran/ Gambaran umum
- Bab 3: Metode Pelaksanaan
- Bab 4: Pembahasan
- Bab 5: Kesimpulan dan Saran
- Bagian akhir
- Daftar pustaka
- Lampiran biodata
Itulah penjelasan tentang bagaimana cara membuat laporan mini riset yang baik dan benar. Dari informasi ini, maka diharapkan kamu bisa membuat laporan yang baik dan benar untuk tugas perkuliahan.